tag:blogger.com,1999:blog-58782050963664907372024-02-07T09:28:59.350+07:00Jurusan Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik - Jurusan Ilmu KomunikasiJurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.comBlogger60125tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-89090512670161222752011-05-05T20:05:00.000+07:002011-05-05T20:05:41.833+07:00AUDIT Public Relation : Part 2Artikel ini adalah lanjutan dari pembahasan mengenai audit humas yang pertama. Disini, kita akan membahaas mengenai mengapa dilakukan AUDIT PR, dan bagaimana PROSES AUDIT PR itu sendiri?
ALASAN DILAKUKAN AUDIT PR : (diambil dari handout perkuliahan audit humas universitas padjadjaran Oleh : Evie Ariadne)
Masih bingung, mengapa suatu perusahaan membutuhkan audit PR?
Audit PR dilakukan disaat PRO (Public Relations Officer) baru menjabat dalam pekerjaannya. Audit akan memberi informasi kekuatan, dan kelemahan PR, menjelaskan tujuan PR, menentukan fungsi PR, dan menunjukan nilai potensian dari program PR.
Disaat PRO merencanakan program-program kegiatan, audit dapat membantu PRO mengenali manajemen melalui persepsi dari luar dan mendorong ke arah suatu PERUBAHAN.
Ketika CEO baru, audit membantu mengetahui prioritas program-program baru yang akan dilaksanakan dan sikap publik terhadap lembaga
Terjadi perubahan dalam kondisi keungan dan ingin menyusun anggaran belanja untuk kegiatan kegiatan lemabga umumnya dan PR khususnya. Seperti terjadi turun naik penghasilan yang drastis, perubahan deviden, perubahan anggaran untuk bagian atau kegiatan PR. <span class="fullpost">
Ketika lembaga melakukan perubahan arah, audit akan memberi pentunjuk apakah harus melakukan GO PUBLIC, MERGER, AKUSISI, dan PENEKANAN PRODUK atau JASA
Terjadi perubahan besar dalam struktur lembaga, seperti keberhasilan yang diraih, pengaturan manajemen baru, dan penata ulang bagian biro. Audit akan menyiagakan pimpinan dalam menghadapi perubahan yan diterima dari publik dalam dan luar
Ketika diperlukan peninjauan ulang identitas atau kampanye uklan yang dilakukan PR, audit membantu dalam menentukan arah baru
disaat PRO memerlukan kejelasan mandat dari pimpinan, audit memberikan objektivitas yang diperlukan.
ketika perlu ditetapkan sebuat patok branding/brenchmark untuk tolak ukur itu sendi dan untuk mengukur kemajuan tahunan/berkalan untuk menyusun kembali prioritas perencanaan
Disaat perlu membangun landasan dan latar belakang guna pengembangan kebijakan dan perencanaan program baru
AUDIT PUBLIC RELATIONS = PROSES PUBLIC RELATIONS.
Masih ingat, model proses PR yang dibuat oleh Cutlip&Center, pada bukunya Effective PR. Ini adalah model yang paling sering digunakan oleh praktisi PR, untuk merencanakan suatu PR Plan.
Pada model ini terdapat 4 tahap penting yaitu; Defining Public Relations Problem (Situation Analysis: What is Happening Now), Planning and Programming (Strategy: What Should we do and say and WHY?), Taking action and Communicatiing (Implementation : How and when do we do and say it?), terakhir Evaluation the Program (Assessment : How did we do?)
Mendefinisikan masalah : dilakukan melalui penelitian dengan menganalissi situasi berupa pemahaman, opini, sikap, dan perilaku public terhadap lembaga. PERTANYAANNYA: agar yang terjadi sekarang bertolak dari hasil. Fact Finding ini dapat dirumuskan permasalahan secara akurat
Planning Programming : Dari rumusan masalah, dibuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat program kerja berdasarkan kebijakan lembaga yang disesuaikan juga dengan kepentingan public. PERTANYAANNYA, apa yang harus dilakukan? Dan apa yang akan dikatakan? Dan mengapa melakukan ini?
Tahap pelaksanaan/implementasi dan komunikasi : ditahap ini PRO harus mengkomunikasikan pelaksanaan program secara menarik sehingga mampu mempengaruhi sikap publiknya yang mendorong mereka untuk mendukung pelaksanaan program tersebut. PERTANYAAN : bagaimana dan kapan akan dikerjakan dan bagaimana menjelaskannya
Tahap ini melakukan penilaian terhadap hasil pelaksanaan program dari perencanaan, pelaksanaan program, pengkomunikasian samapai keberhasilan akan kegagalan yang terjadi dari program tersebut. PERTANYAAN : bagaimana kita mengerjakannya?
Selain 4 tahap PR diatas, kita juga bisa memakai tahap lainnya :
Joyce F Jones Said :
FINDING OUT WHAT WE THINK
Ini adalah sebuah wawancara dengan manajemen puncak dan dalam beberapa hal juga manajemen menengah untuk melihat kekuatan dan kelemahan dalam perusahaan, pulik relevan dan amsalah2 yang relevan dieksplorasi
FINDING OUT WHAT THEY THINK
Penelitian dilakukan untuk menentukan kedekatan pandangan public dengan pandangan perusahaan
EVALUATING THE DISPARITY
Sebuah neraca kehumasan yang menggambarkan asset, kemampuan, kekuatan, dan kelemahan dirancang berdasarkan analisis perbedaan yang didapat dari langkah pertama dan kedua
RECOMMENDING
Sebuah program kehumasan yang lengkap dirancang untuk mengurangi perbedaan yang didapat dalam langkah pertama da kedua
</span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-5947300403417180282011-05-05T20:04:00.000+07:002011-05-05T20:04:00.699+07:00AUDIT Public Relation : Part 1Alhamdulillah, akhirnya setelah sekian lama tidak menulis, saya memutuskan untuk menulis tentang dunia komunikasi kembali. Hi, teman-teman pelajar komunikasi (khusunya Public Relations), Kali ini saya ingin membahas tentang Audit Public Relations.
WHY ORGANIZATION NEED AUDIT PUBLIC RELATIONS?
Mari kita mulai dari asal katanya terlebih dahulu, dimana Audit adalah pemeriksaan dan pengujian laporan keuangan. Lalu mengapa, kalau ditujukan untuk masalah financial, kita sebagai orang PR juga butuh audit?
<span class="fullpost">
Menurut Webster’s New World Dictionary, audit itu meliputi 5 Aspek :
Pengujian&Pemeriksaan atas rekenin Koran/laporan kengan untuk memastikan kebenarannya.
Pemberesan atau penyesuaian rekening
rekening yang diuji dan disesuaikan
pernyataan akhir dari para auditor tentang suatu rekening
setiap pengujian & evaluasi seksama atas sebuah persoalan
Nah, financial things berhubungan dari butir 1 sampai butir 4, sedangkan sebagai orang PR, mari kita lihat BUTIR KE 5.
Pengertian butir ke 5, mengandung makna semua aspek yang dianggap penting dalam suatu sistem kerja yang dapat di audit. ARTINYA, sistem komunikasi pun sebagai salah satu aspek dalam suatu sistem kerja, juga bisa di audit seperti halnya sistem pemasaran, sistem organisasi, dan lainnya.
BACK TO DEFINITION OF PUBLIC RELATIONS.
Suatu proses audit, memiliki hubungan yang erat dengan komunikasi khusunya PR. Kalau kita lihat dari salah satu definisi yang diutarakan oleh bapak J.C Seidel, yaitu ”PUBLIC RELATIONS ADALAH USAHA MANAJEMEN UNTUK MEMPEROLEH PENGERTIAN DAN GOODWILL DARI PARA PELANGGAN, PEGAWAI, DAN PUBLIK PADA UMUMNYA. KEDALAM DENGAN MENGADAKAN ANALISIS DAN PERBAIKAN-PERBAIKAN TERHADAP DIRI SENDIRI, DAN KELUAR MENGADAKAN PERNYATAAN-PERNYATAAN”
Mengapa mengambil definisi dari J.C Seidel?
Dalam Audit PR, kita melakukan suatu riset komperhensif mengenai suatu perusahaan. Tidak selalu ada masalah dalam perusahaan tersebut, namun pasti ada saja yang sesuatu yang harus diseldiki, baik itu CEO, Karyawan, event, customer, dan lain lain.
Hey, we look like Communication Intellegent Agency, huh? (CIA )
Kembali lagi pada pengertian J.C Seidel, dimana kita sebagai PR, tentu saja tujuan utamannya adalah menciptakan GOODWILL dan pengertian public (baik internal mau pun eksternal). -> DENGAN MENGADAKAN ANALISIS. Nah, analisis disini yang mau saya BOLD. Karena, AUDIT PR memang membutuhkan analisis terhadap diri sendiri (COMPANY), dan mengemukakan pernyataan-pernyataan pada public, tentunya dengan solusi atas suatu masalah yang terjadi pada perusahaan tersebut
Jadi, apakah suatu perusahaan butuh Audit Public Relations?
Jawabannya YA. Tentu saja, untuk menjaga keseimbangan, keselarasan, dan kenyamanan komunikasi dalam perusahaan, suatu perusahaan butuh Audit PR.
WHAT THE PURPOSE OF AUDIT PUBLIC RELATIONS?
Tujuan Audit PR adalah untuk mengetahui POSISI PR dalam suatu organisasi secara komperhensif sehingga dapat diancang kegiatan humas selanjutnya
Apa hanya sebatas itu saja? Jawabannya adalah TIDAK.
Tujuan khusus audit PR :
Untuk meningkatkan KINERJA PR melalui peningkatan efektivitas program-programnya.
Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman organisasi (SWOT)
</span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-70405922083362208902010-12-16T17:05:00.002+07:002011-05-04T17:30:17.507+07:00Manfaat Public Relations<div class="entry-content full-content" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWSpsnJqn5Wfq2GJbBCqamLTGSYXCbeOARcLRCcTion746YlUOsN1V4pWJVPqoBwdJbuekb1jaU1ZmMH0ou59OKyUSOI9FfuuEbmf4ZB-FL8ORdm_kOFyVT_xEqqngtv7yImRgSx_crpEf/s1600/center_pr.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="204" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWSpsnJqn5Wfq2GJbBCqamLTGSYXCbeOARcLRCcTion746YlUOsN1V4pWJVPqoBwdJbuekb1jaU1ZmMH0ou59OKyUSOI9FfuuEbmf4ZB-FL8ORdm_kOFyVT_xEqqngtv7yImRgSx_crpEf/s320/center_pr.jpg" width="320" /></a></div>
Dalam bukunya yang berjudul “Public Relations”, Frank Jeffkins menyebutkan manfaat khusus PR yang meliputi kegunaan PR dalam pengelolaan atau pelaksanaan, antara lain :<br />
<br />
1.Manajemen krisis<br />
<ol></ol>
Tidak ada satu pun perusahaan yang bebas krisis. Minimal mempunyai resiko mengalami krisis. Maka tim PR yang ada di dalam struktur perusahaan bertugas untuk menyelesaikan krisis yang terjadi dengan serangkaian persiapan dan kesiapan tersendiri.<br />
<span class="fullpost">
<br />
2. Penerbitan Desk-top<br />
<ol></ol>
PR bertanggung jawab atas jurnal internal komputer perusahaan. Oleh karena itu, biasanya perusahaan memiliki bagian internal relations untuk mengurusi hal tersebut.<br />
<br />
3. Identitas perusahaan<br />
<ol></ol>
Identitas perusahaan merupakan sebuah wahana komunikasi bagi segenap karyawan perusahaan, para pemilik saham, para agen atau dealer, konsumen, lembaga-lembaga keuangan dan berbagai pihak lainnya yang punya kepentingan dan kaitan dengan organisasi. Tim PR adalah bagian yang bertanggung jawab untuk menciptakan dan memelihara identitas sebuah perusahaan.<br />
<br />
4. Hubungan parlementer<br />
<ol></ol>
PR wajib menjalin hubungan parlementer yang baik. Hubungan parlementer dalam konteks ini adalah hubungan-hubungan antara berbagai organisasi dengan pihak pemerintah, para anggota parlemen, serta para birokrat dari berbagai departemen dan instansi pemerintah. Legistator atau regulator adalah publik yang sangat penting dalam keberlangsungan usaha suatu perusahaan.<br />
<br />
5. PR financial<br />
<ol></ol>
Sebagai sebuah perusahaan yang telah <i>go public</i>, maka perusahaan memerlukan tim PR yang melakukan kegiatan-kegiatan PR di seputar peristiwa keuangan atau bisnis dalam rangka mendukung rencana perusahaan kliennya untuk memasuki bursa saham atau dalam rangka mendukung peluncuran laporan keuangan tahunan.</span></div>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-62472529732799616552010-03-18T20:03:00.007+07:002011-05-04T17:32:53.603+07:00Tips Untuk Melakukan Shooting Video<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcXkeQItjXDeIN9kWkcnAvyKkcJmdCczdK-Es7k89Ov4lxBOGO9gIMTIp8n8wA2B5QQFyp0R9f8IhFnTiBmxArh50ZfWzEaZ5TmTrhwNX9RtWZpBw2tHBY_6Z4UX90TdSXobtxJ8JdQsM/s1600-h/video-camera.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcXkeQItjXDeIN9kWkcnAvyKkcJmdCczdK-Es7k89Ov4lxBOGO9gIMTIp8n8wA2B5QQFyp0R9f8IhFnTiBmxArh50ZfWzEaZ5TmTrhwNX9RtWZpBw2tHBY_6Z4UX90TdSXobtxJ8JdQsM/s200/video-camera.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti halnya fotografi, videografi juga membutuhkan sedikit ketrampilan agar menghasilkan gambar yang baik. Jadi shooting dalam videografi tidak sekedar menekan tombol record dan tercipta sebuah video. Untuk menghasilkan video yang baik diperlukan teknik dan trik. Apakah itu? Mari kita lihat lebih lanjut. <span class="fullpost"><br />
<br />
1. RTFM<br />
<br />
Seorang nelayan yang baik mengetahui dengan benar bagaimana cara menggunakan jalanya untuk menangkap ikan, dan seorang kameramen yang baik mengetahui dengan baik kameranya agar bisa menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Maka anda bisa pelajari bagian kecepatan shutter atau shutter speed, kemudian coba untuk mengambil gambar didalam ruangan dan diluar ruangan, coba pelajari menu-menu yang ada dalam kamera anda. Sebagai langkah awal anda bisa membaca buku manualnya sebanyak 2 kali agar anda lebih mudah untuk memahaminya.<br />
<br />
2. Persiapan<br />
<br />
Ketika suatu saat anda akan bepergian dengan membawa serta kamera video anda, maka yang perlu anda persiapkan adalah sebagai berikut :<br />
<br />
* setidaknya 1 baterai cadangan yang terisi penuh<br />
* sekurang-kurangnya 2 kaset video untuk merekam<br />
* pembersih lensa<br />
* Sebuah tripod, walaupun mungkin nanti anda tidak membutuhkannya<br />
* charger baterai<br />
* kabel power<br />
* Pelindung kabel, bisa lakban atau sejenisnya untuk melindungi kabel anda dari injakan manusia atau barang<br />
* Lampu oncam, filter lensa, mikrofon, dan asesoris lain yang anda miliki<br />
<br />
3. Gunakan Tripod<br />
<br />
Pada kebanyakan video buatan sendiri akan terlihat goyang gambarnya, dan itu sangat tidak enak untuk dilihat. Dan untuk mengatasi itu, maka anda membutuhkan sebuah tripod yang akan menyangga kamera anda tetap tidak bergoyang. Dan dengan itu pula anda dapat melakukan panning maupun zoom dengan lebih halus.<br />
<br />
Dan jika anda tidak memiliki tripod, maka usahakan agar anda berada pada dinding. Sehingga anda dapat menyandarkan bagian punggung anda pada dinding untuk mengurangi goncangan kamera.<br />
<br />
4. Tingkatkan Pencahayaan<br />
<br />
Untuk mendapatkan gambar yang baik, seorang kameramen yang baik akan selalu mengutamakan cahaya, cahaya, dan cahaya. Karena kebanyakan kamera video didesain dengan pencahayaan yang masih kurang. Sehingga kita perlu untuk memiliki sistem pencahayaan sendiri untuk membantu kamera yang sudah kita punya. Seperti Oncam dan lainnya. Jika kondisi pencahayaan kurang, hindari penggunaan autofocus. Untuk menghasilkan video yang baik usahakan pengambilan gambar pada pagi hari atau sore hari.<br />
<br />
5. Audio yang baik<br />
<br />
Kalau pencahayaan adalah unsur terpenting dalam video shooting, maka audio adalah selanjutnya. Dan penting untuk diketahui bahwa suatu hal yang sulit untuk menghasilkan audio yang baik dalam proses shooting video. Mikrofon yang sudah dibandel dengan kamera merupakan mikrofon dengan kualitas paling dasar, sehingga tidak akan dapat menghasilkan kualitas suara yang baik. Sehingga anda mungkin perlu untuk menggunakan perangkat audio tambahan yang lebih baik.<br />
<br />
6. Posisikan Pengambilan gambar anda dengan baik<br />
<br />
Seorang fotografer yang baik, maka dia akan mengambil gambar dalam beberapa posisi yang berbeda. Demikian pun anda sebagai seorang kameramen juga harus melakukan hal yang sama dengan mengambil gambar dari beberapa sudut yang berbeda untuk menghasilkan gambar yang lebih bervariasi. Dan jangan pernah gunakan efek-efek video yang ada pada kamera anda sewaktu mengambil gambar. Gunakan efek pada saat proses editing video.<br />
<br />
7. jangan Pernah Gunakan Digital ZOOM<br />
<br />
Sejauh apapun jarak anda dengan obyek yang akan anda ambil gambarnya, jangan pernah untuk menggunakan digital ZOOM. Karena hasilnya pasti video anda akan pecah, bahkan sebelum diedit. Penggunaan digital ZOOM adalah kesalahan yang sangat besar dalam dunia video shooting.<br />
<br />
8. B-Roll Shoot<br />
<br />
B-Roll shoot adalah anda mengambil gambar seolah-olah anda memiliki pedoman alur seperti dalam story board. Sehingga gambar yang anda hasilkan akan lebih bervariatif dan terstruktur sesuai dengan urutan yang benar. Sehingga hasil mixing akhir dari video anda akan terlihat seperti sebuah cerita, bukan sekedar gambar bergerak saja.<br />
</span></div>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-81910234557667001032010-01-08T20:17:00.005+07:002011-05-04T17:05:33.561+07:00Kaos batik "IMIKI"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVPB8YZvDlFlvrG1lDN5bkA9BIECqRInp9_PdYljH8UuUciO-i4IC8MtUXSDiWi2bV2sK9MrfgIrYAWsti_xN1ARQcMGk_vgbyncevt3JPPVgys8AIvdl_5UgNUrZgfLj6Njh7xTwzk2k_/s1600-h/21+copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVPB8YZvDlFlvrG1lDN5bkA9BIECqRInp9_PdYljH8UuUciO-i4IC8MtUXSDiWi2bV2sK9MrfgIrYAWsti_xN1ARQcMGk_vgbyncevt3JPPVgys8AIvdl_5UgNUrZgfLj6Njh7xTwzk2k_/s320/21+copy.jpg" /></a></div><div style="color: #b45f06; font-family: Verdana,sans-serif;"><b>"AKU CINTA BATIK INDONESIA"</b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;">inspiration : batik budaya asli indonesia, mahasiswa komunikasi bicara soal batik</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;">Hmmm .. yang merasa Mahasiswa Komnikasi Indonesia Pasti Pengen deehh</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;">Special edition : IMIKI Batik Editions</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><i>" Ikatan Mahasiswa Ilmu komunikasi Indonesia "</i><br />
<br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Ukuran : L , M, S, XL</b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>Bahan : cotton Combed 20s</b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>harga : IDR 59.000,- ( tidak termsuk ongkir) surabaya kota free ongkir</b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;">Cara pesannya gmn ? gw harus kmana dan kmana ? hmm.. ini dia syaratnya :<br />
<br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"></div><span class="fullpost"><br />
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">1. Tulis nama lengkap/size/jumlah total di comment photo ini<br />
<br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;">2. Mahasiswa Komunikasi Indonesia.</div><br />
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">3. SMS ke nomer Contact dibawah. tulis nama lengkap/size/jumlah barang/alamat lengkap.<br />
<br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;">4. transfer uang ke rekening ini<br />
<div style="color: #3d85c6;"><b>Bank Mandiri</b></div><div style="color: #3d85c6;"><b>No Rekening : 1420006360050</b></div><div style="color: #3d85c6;"><b>Atas Nama : Syamsul Qomar</b></div><br />
5.Tunggu proses pengiriman dari kami bagi yang pesan luar surabaya. barang akan di kirim via TIKI ato JNE.<br />
biaya di sesuaikan berdasarkan daerah yang dituju..</div></span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com5Surabaya, Indonesia-7.2652778 112.74250000000006-7.3481463 112.61309250000006 -7.1824093 112.87190750000006tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-23059890635981102442009-12-20T10:33:00.000+07:002009-12-20T10:33:17.754+07:00Tips Membaca cepat & Efektif<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkZxx1DygUcn-4Y9uH5XQasOdxwj4AWNMRcd5Rq8Pjnsz5ZWwt5fXk7RVTgcuo6CAAOvAaMsfi3anmAIgB_TJiuPpqhfTGrhlkS23e-lcSu-mNUqygTYPd6ial7_7mWozlhyphenhyphenzE43CUQ-po/s1600-h/read_more_books.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkZxx1DygUcn-4Y9uH5XQasOdxwj4AWNMRcd5Rq8Pjnsz5ZWwt5fXk7RVTgcuo6CAAOvAaMsfi3anmAIgB_TJiuPpqhfTGrhlkS23e-lcSu-mNUqygTYPd6ial7_7mWozlhyphenhyphenzE43CUQ-po/s200/read_more_books.jpg" /></a><br />
</div>Pernahkah Anda dibilang "kurang piknik buku"? Atau "kurang panjang napas logika"? Itu karena Anda kurang menggauli buku. Itu karena Anda jarang untuk mengatakan "tidak" membaca buku. <br />
<br />
Kalau buku adalah jendela dunia, maka tidak menyentuh buku sama dengan tidak tahu apa-apa. Tidak tahu apa-apa dekat sekali dengan kebodohan. Dan kebodohan masuk dalam kelompok kemiskinan. <br />
<br />
Masalahnya, tersebar begitu banyak buku yang terbit nyaris "kesetanan". Terlambat satu buku sama dengan terlambat beberapa beberapa informasi. Supaya Anda tidak terlambat, berikut ini kami sajikan tip membaca cepat cepat dan efektif. <br />
<span class="fullpost"><br />
Konsentrasi<br />
<br />
Banyak orang menganggap bahwa berkonsentrasi atau memusatkan perhatian pada suatu hal adalah pekerjaan berat dan sulit dilakukan. Apalagi orang berada di tengah himpitan pekerjaan dan kesibukan yang tidak sedikit. Tak heran, perhatian orang sering lari tak karuan ke beberapa hal. Jika anggapan ini masih tetap dipertahankan, kemungkinan besar hasilnya tidak seberapa. Jika Anda membaca buku, tetapi pada saat yang sama konsentrasi Anda terbang ke mana-mana, isi atau pesannya tak akan kuat melekat. Anda mesti ingat baik-baik bahwa berkonsentrasi berarti memusatkan kesadaran. Untuk bisa memahami isi sebuah buku, Anda mesti bisa sadar pada apa yang sedang Anda baca. Itu harus. <br />
<br />
Hasrat dan gairah<br />
<br />
Untuk bisa tenggelam dan kemudian betah pada halaman-halaman buku, Anda harus punya hasrat dan gairah yang besar. Hasrat untuk memahami isinya dan gairah untuk meraup ilmu dan pengetahuan. Tanpa kedua elemen kunci ini, Anda hanya akan membuang-buang waktu. Tanpa kedua sukma membaca ini, Anda tak ubahnya patung di tengah lautan kalimat, kata, huruf, dan angka yang terbuka lebar. Hasrat dan gairah yang besar akan melecut semangat Anda untuk "menghabisi" isi buku dalam batas waktu tertentu. <br />
<br />
"Menghilangkan" suara batin<br />
<br />
Anda pasti sering berhadapan dengan godaan dari dalam hati. Baru saja beberapa halaman Anda lewati, muncul suara batin yang menggoda Anda untuk mengalihkan perhatian ke hal-hal lain di luar buku atau tema yang sedang Anda hadapi. Suara batin seperti itu jelas menghambat gerak mata dan kecepatan pikiran Anda. Tak heran, Anda bisa menghabiskan satu atau dua jam di atas satu atau dua halaman buku. Supaya Anda tidak tergoda, apalagi terjebak, Anda harus bisa "menghilangkan" suara itu. Salah satu cara sederhana adalah meyakinkan diri bahwa sekarang adalah saat untuk membaca buku dan mengerti persoalan dan bukannya berkhayal. Usaha ini jelas tak sekali jadi. Butuh keberanian yang besar, kehendak yang kuat dan latihan yang terus menerus. <br />
<br />
Gunakan jari sebagai penunjuk<br />
<br />
Salah satu cara sederhana untuk menghilangkan suara batin dan mempertahankan konsentrasi adalah melibatkan jari tangan sebagai penunjuk. Banyak orang mungkin beranggapan bahwa campur tangan jari ketika membaca dapat mengganggu konsentrasi. Padahal, gerakan jari tangan justru merangsang kesadaran dan konsentrasi Anda untuk terlibat penuh dan terarah pada halaman dan barisan kalimat yang sedang Anda hadapi. Gerakan jari tangan bisa membuat Anda tetap fokus dan berada dalam kecepatan membaca yang konstan. <br />
<br />
Warnai dengan stabilo<br />
<br />
Selain dengan jari tangan, trik sederhana lain yang bisa Anda gunakan adalah mewarnai kalimat, frasa atau kata dengan stabilo atau spidol. Kata, kalimat, klausa atau frasa yang digarisbawahi mesti penting dan punya arti. Mengapa? Tidak semua kata atau kalimat dalam buku atau halaman yang dibaca itu penting. Bisa jadi banyak kata atau kalimat yang menjadi penjelasan atau penjabaran lebih lanjut. Di sini Anda ditantang untuk menemukan inti yang tepat. Frasa, kata atau kalimat yang digarisbawahi berguna sebagai benang merah atau penuntun untuk mendapatkan idenya. Jika perlu, gunakan satu atau dua warna untuk membedakan makna dan arti. <br />
<br />
Maju terus<br />
<br />
Kadang-kadang, ketika Anda sedang membaca sebuah kalimat, Anda merasa ingin membaca keterkaitannya dengan kalimat sebelumnya. Ada baiknya demikian. Tapi jika Anda tetap berpegang pada prinsip itu, Anda tak akan maju-maju. Yang harus Anda lakukan adalah maju terus. Baca terus. Pasti ada penjelasan di depan yang mempertahankan laju pemikiran Anda. Biarkan saja kalimat yang telah Anda lewatkan dan tetaplah fokus untuk membaca bagian selanjutnya. <br />
<br />
Yang penting adalah idenya<br />
<br />
Seorang penulis pasti tidak ingin memamerkan keindahan kata atau kalimatnya. Yang ia tunjukkan pasti idenya. Dan ide inilah yang harus Anda jadikan hal penting. Karena itu, ketika Anda membaca buku, tangkap dan pahami idenya. Dengan demikian, Anda tidak perlu penghapal barisan kalimatnya. Yang Anda butuhkan adalah pemadatan idenya dalam satu atau dua kalimat. Itu yang penting. <br />
<br />
Lompati hal yang tidak menarik<br />
<br />
Tidak semua yang ditulis itu perlu diingat. Tidak semua pokok bahasan yang diulas itu penting. Bisa juga ulasan atau rentetan kalimat yang panjang itu hanyalah permainan bahasa semata. Karena itu, lewati saja bagian-bagian yang tidak penting. Itu sebabnya minat yang tadi muncul menjadi sangat bermanfaat di sini. <br />
<br />
Setengah jam, setengah jam<br />
<br />
Tidak disarankan untuk membaca dua jam penuh sekaligus. Lebih baik dibagi empat sesi, di mana masing-masing sesi berlangsung selama 30 menit plus istirahat 5-10 menit. Menurut penelitian tentang cara kerja otak, otak manusia memiliki kemampuan menerima informasi yang penuh (100 persen) ketika pertama kali membaca. Kemampuan ini akan terus berkurang selama proses membaca. Jeda itu bisa Anda gunakan untuk meneguk segelas air putih, mendengarkan musik, jalan-jalan sebentar atau relaks sejenak. <br />
<br />
Membuat peta pikiran (Mind Mapping)<br />
<br />
Ini adalah teknik meringkas suatu tema atau pokok pikiran yang ada di dalam buku. Awali dengan menuliskan tema pokok di tengah-tengah halaman kertas kosong, lalu kembangkan seperti sebuah pohon dengan banyak akar. Akar-akar itu adalah penjabaran atau subtema. Dengan cara seperti itu, pikiran Anda akan tertata mengikuti pokok pikiran buku yang sedang Anda baca. <br />
<br />
Sekelompok kata atau kalimat<br />
<br />
Coba tangkap sekelompok kata dengan mata Anda setiap kali menggerakannya. Jangan tergoda untuk membaca kata per kata atau kalimat per kalimat. Untuk buku-buku berbahasa Indonesia, Anda hanya perlu menggerakkan sekali mata pada setumpuk kata atau kalimat. Demikian pun untuk menerjemahkan kata demi kata. Tangkap sekelompok kata atau sebaris kalimat dan pahami isinya. Itu sudah sangat membantu </span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-4030848436632785282009-12-20T10:10:00.001+07:002009-12-20T10:15:54.013+07:00Tujuan dan Fungsi Public Relations<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBy3HxRJ7_3-GDwXKvmg7nQ9USM45kR7K2jN7se51krVsIg9P4RCSt9KySuPIm-2YI4IE-ivmNUGip8BlN0f93akfC0d0_iTLlAfJbfqHJ5OcpW7SKL9odF6mJe7lGFpA_fJcn2mDj32sG/s1600-h/insidePR_300x300_logo.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBy3HxRJ7_3-GDwXKvmg7nQ9USM45kR7K2jN7se51krVsIg9P4RCSt9KySuPIm-2YI4IE-ivmNUGip8BlN0f93akfC0d0_iTLlAfJbfqHJ5OcpW7SKL9odF6mJe7lGFpA_fJcn2mDj32sG/s200/insidePR_300x300_logo.jpg" /></a><br />
</div>* Adapun tujuan Public Relations secara umum adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak lain yang berkepentingan. Dengan adanya kata ‘saling’ maka organisasi pun harus dapat memahami publiknya.<br />
* Menurut Charles S. Steinberg tujuan PR adalah menciptakan opini publik yang favourable tentang kegiatan–kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan (Abdurachman,II001:II6).<br />
* Tujuan PR untuk mengembangkan pengertian dan kemauan baik (goodwill) publiknya serta untuk memperoleh opini publik yang menguntungkan atau untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan publik (Soemirat dan ardianto,II00II:89).<br />
<span class="fullpost"><br />
<br />
Frank Jeffkins, dalam bukunya Public Relations mengemukakan bahwa ruang lingkup tujuan PR itu ternyata sangat luas. Melalui serangkaian pembahasan yang mendalam, maka beberapa di antaranya yang pokok adalah sebagai berikut :<br />
<br />
1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan perusahaan;<br />
2. Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan;<br />
3. Untuk meningkatkan bobot kualitas calon pegawai;<br />
4. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan;<br />
5. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan;<br />
6. Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari penyelengaraan suatu acara;<br />
7. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas,serta membuka pasar-pasar ekspor baru;<br />
8. Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya perusahaan yang go public;<br />
9. Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit setelah krisis;\<br />
10. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahananperusahaan dalam rangka menghadapi risiko pengambil alihan;<br />
11. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru;<br />
12. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari;<br />
13. Untuk memastikan para politisi bener-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan;<br />
14. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan.<br />
<br />
Cutlip & Center and Canfield merumuskan fungsi Public Relations sebagai berikut:<br />
<br />
1. Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi)<br />
2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya sebagai khalayak sasaran.<br />
3. Mengidentifikasikan yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.<br />
4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama.<br />
5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya ata terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak (Ruslan,1998:3II)<br />
<br />
Menurut Onong Uchjana Effendy dirumuskan fungsi PR sebagai berikut :<br />
<br />
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.<br />
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik eksternal maupun internal.<br />
3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.<br />
4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.</span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-13547985457399352652009-10-18T19:34:00.003+07:002011-05-05T19:29:14.713+07:00Motif Sosiogenesis & Konsepsi Manusia Dalam Psycoanalisis<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2zqgkLxQfHRmN_YQqV9W0yItzxBCRanlIxBMUliLO0qVDz1Dt-cFopW35ik4UZ9eDnvJCLUBXBV4cAsT4s0LS3XQ6hY5Ss7hGTNJ44JlNDieLoFxFksb6IhARm2S6jP7Nj2ENfUWyTl48/s1600/Camera_Con_Vista.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="200" width="154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2zqgkLxQfHRmN_YQqV9W0yItzxBCRanlIxBMUliLO0qVDz1Dt-cFopW35ik4UZ9eDnvJCLUBXBV4cAsT4s0LS3XQ6hY5Ss7hGTNJ44JlNDieLoFxFksb6IhARm2S6jP7Nj2ENfUWyTl48/s200/Camera_Con_Vista.jpg" /></a></div>
Motif sosiogenesis disebut juga dengan motif sekunder sebagai lawan motif primer (motif biologis). Berbagai klasifikasi motif sosiogenesis :<br />
W.I Thomas dan Florian Znanieckci :<br />
1. Keinginan memperoleh pengalaman baru<br />
2. Keinginan untuk mendapatkan respons<br />
3. Keinginan akan pengakuan<br />
4. Keinginan akan rasa aman<br />
David McClelland :<br />
1. Kebutuhann berprestasi (need for achievement)<br />
2. Kebutuhan akan kasih sayang (need for affiliation)<br />
3. Kebutuhan berkuasa (neef for power)<br />
<span class="fullpost"><br />
Abraham Maslow :<br />
1. Kebutuhan akan rasa aman (safety needs)<br />
2. Kebutuhan akan keterikatan dan cinta (belongingness and love needs)<br />
3. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)<br />
4. Kebutuhan untuk pemenuhan diri (self-actualization)<br />
<br />
Melvin H.Marx :<br />
1. Kebuthan organismis : <br />
a. Motif ingin tahu (curiosity)<br />
b. Motif kompetensi (competence)<br />
c. Motif prestasi (achievement)<br />
2. Motif-motif sosial : <br />
a. Motif kasih sayang (affiliation)<br />
b. Motif kekuasaan (power)<br />
c. Motif kebebasan (independence)<br />
Motif sosiogenesis dapat dijelaskan dibawah ini :<br />
1. Motif ingin tahu : mengerti menata dan menduga. Setiap orang berusaha memahami dan memperoleh arti dari dunianya.<br />
2. Motif kompetensi : setiap orang ingin membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalan kehidupan apapun<br />
3. Motif cinta : sanggup mencintai dan dicintai adalah hal esensial bagi pertumbuhan kepribadian.<br />
4. Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas : erat kaitannya dengan kebutuhan untuk memperlihatkan kemampuan dan memperoleh kasih sayang, ialah kebutuhan untuk menunjukan eksistensi di dunia ini.<br />
5. kebutuhan akan nilai, kedambaan dan makna hidup : Dalam menghadapi gejolak kehidupan, manusia membutuhkan nilai-nilai untuk menuntunnya dalam mengambil keputusan atau memberikan makna pada kehidupannya.<br />
6. Kebutuhan akan pemenuhan diri : Kita bukan saja ingin mempertahankan hidup, kita juga ingin meningkatkan kualitas kehidupan diri kita; ingin memenuhi peotensi-potensi kita.<br />
PERTANYAAN!!<br />
Jika motif sosiogenesis mempunyai peranan yang penting dalam membentuk perilaku sosial, mengapa disebut motif sekunder?<br />
KONSEPSI MANUSIA DALAM PSIKOANALISIS<br />
Sigmund Freud, pendiri psikoanaliss adalah orang yang pertama berusaha merumuskan psiologi manusia. Ia memfokuskan perhatiannya kepada totalitas kepribadian manusia.<br />
Menurut Freud perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsitem dalam kepribadian manusia :<br />
1. Id <br />
<br />
Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), ingin memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat manusia hewani.<br />
<br />
2. Ego<br />
<br />
Ego berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas dunia luar. Ego adalah mediator anatara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego dapat menundukan manusia terhadap hasrat hewaninya.<br />
<br />
3. Superego<br />
<br />
Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah sadar. <br />
Dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (ego), dan komponen sosial (superego).<br />
PERTANYAAN!!<br />
Sebutkan contoh perilaku orang yang mencerminkan Id, Ego, dan Superego!<br />
<br />
support by : <a href="http://kuliahkomunikasi.com">kuliahkomunikasi.com</a><br />
<br />
<br />
</span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-87545207892855687462009-10-18T19:29:00.001+07:002009-10-28T18:51:01.954+07:00Faktor- faktor yang mempengaruhi Perilaku manusiaAda dua macam psikologi sosial. <br />
1.Psikologi sosial dengan huruf P besar<br />
2.psikologi sosial dengan huruf S besar<br />
Kedua pendekatan ini menekankan faktor-faktor psikologis dan faktor-faktor sosial. Atau dengan istilah lain faktor-faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal),dan faktor-faktor berpengaruh yang datang dari luar individu (faktor environmental).<br />
McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial dalam membentuk perilaku individu. Menurutnya, faktor-faktor personallah yang menentukan perilaku manusia.<br />
Menurut Edward E. Sampson, terdapat perspektf yang berpusat pada persona dan perspektif yang berpusat pada situasi. Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan perilaku manusia. Secara garis besar terdapat dua faktor.<br />
<span class="fullpost"><br />
Faktor Biologis<br />
Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita memperhatikan pengaruh biologis terhadap perilaku manusia seperti tampak dalam dua hal berikut.<br />
1. Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, dan bukan perngaruh lingkungan atau situasi.<br />
2. diakui pula adanya faktor-faktor biologis yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut sebagai motif biologis. Yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum dan istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya.<br />
Faktor Sosiopsikologis<br />
Kita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen. <br />
Komponen Afektif<br />
merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya. <br />
Komponen Kognitif<br />
Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.<br />
Komponen Konatif<br />
Aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.<br />
PERTANYAAN!!<br />
Jelaskan tentang Perspektif yang berpusat pada situasi!<br />
<br />
support by : <a href="http://kuliahkomunikasi.com">kuliahkomunikasi.com</a><br />
<br />
</span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-1588571075409596582009-10-12T00:04:00.002+07:002009-10-12T00:32:38.078+07:00Sistem Politik Indonesia<b>Sistem Politik Indonesia </b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKagAPnabDAyCh8fE-YCGx9FRvaSWdVlZauMh707hjcD0mzgVfNLekCGM2pRI-OEsCnM6POlnNXEDnX92sx0VLsxylDMWJEWXrgvtJ6LUgAW8KQDEXolUbu9M3oiGGEO7mTZFSmzx7OGZ2/s1600-h/politik1-300x150.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKagAPnabDAyCh8fE-YCGx9FRvaSWdVlZauMh707hjcD0mzgVfNLekCGM2pRI-OEsCnM6POlnNXEDnX92sx0VLsxylDMWJEWXrgvtJ6LUgAW8KQDEXolUbu9M3oiGGEO7mTZFSmzx7OGZ2/s320/politik1-300x150.jpg" /></a><br />
</div>Dalam perspektif sistem, sistem politik adalah subsistem dari sistem sosial. Perspektif atau pendekatan sistem melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu sistem yakni suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap diantara elemen-elemen pembentuknya. Kehidupan politik dari perspektif sistem bisa dilihat dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang ada kita bisa melihat pada struktur hubungan antara berbagai lembaga atau institusi pembentuk sistem politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara sebagai pusat kekuatan politik misalnya merupakan satu aspek, sedangkan peranan partai politik dan kelompok-kelompok penekan merupakan bagian lain dari suatu sistem politik. Dengan merubah sudut pandang maka sistem politik bisa dilihat sebagai kebudayaan politik, lembaga-lembaga politik, dan perilaku politik.<span class="fullpost"><br />
<br />
Model sistem politik yang paling sederhana akan menguraikan masukan (input) ke dalam sistem politik, yang mengubah melalui proses politik menjadi keluaran (output). Dalam model ini masukan biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus diolah oleh sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publik yang diberian oleh pemerintahan untuk bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam perspektif ini, maka efektifitas sistem politik adalah kemampuannya untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.<br />
<br />
Namun dengan mengingat Machiavelli maka tidak jarang efektifitas sistem politik diukur dari kemampuannya untuk mempertahankan diri dari tekanan untuk berubah. Pandangan ini tidak membedakan antara sistem politik yang demokratis dan sistem politik yang otoriter.<br />
<br />
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_politik<br />
<br />
A. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di Indonesia<br />
<br />
1. Pengertian sistem Politik di Indonesia<br />
<br />
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.<br />
<br />
politik adalah emua lembaga-lembaga negara yang tersbut di dalam konstitusi negara ( termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara. Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-lembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum.<br />
<br />
Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa, Kelompok kepentingan (Interest Group), Kelompok Penekan (Presure Group), Alat/Media Komunikasi Politik, Tokoh Politik (Political Figure), dan pranata politik lainnya adalah merupakan infrastruktur politik, melalui badan-badan inilah masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya. Tuntutan dan dukungan sebagai input dalam proses pembuatan keputusan. Dengan adanya partisipasi masyarakt diharapkan keputusan yang dibuat pemerintah sesuai dengan aspirasi dan kehendak rakyat.<br />
<br />
B. Perbedaan sistem politik di berbagai Negara<br />
<br />
1. Pengertian sistem politik<br />
<br />
a. Pengertian Sistem<br />
<br />
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi.<br />
<br />
b. Pengertian Politik<br />
<br />
Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya Negara kota. Pada awalnya politik berhubungan dengan berbagai macam kegiatan dalam Negara/kehidupan Negara.<br />
<br />
Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasar dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan.<br />
<br />
Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.<br />
<br />
c. Pengertian Sistem Politik<br />
<br />
Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.<br />
<br />
SISTEM POLITIK menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses yang langggeng<br />
<br />
2. Macam-macam Sistem Politik<br />
<br />
3. Sistem Politik Di Berbagai Negara<br />
<br />
a. Sistem Politik Di Negara Komunis :<br />
<br />
Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milk pribadi, peniadaan hak-haak sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi, serta terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan kebebasan berpendapat<br />
<br />
b. Sistem Politik Di Negara Liberal :<br />
<br />
Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok; pembatasan kekuasaan; khususnya dari pemerintah dan agama; penegakan hukum; pertukaran gagasan yang bebas; sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaum minoritas<br />
<br />
c. Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia :<br />
<br />
Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :<br />
<br />
1. Ide kedaulatan rakyat<br />
<br />
2. Negara berdasarkan atas hukum<br />
<br />
3. Bentuk Republik<br />
<br />
4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi<br />
<br />
5. Pemerintahan yang bertanggung jawab<br />
<br />
6. Sistem Perwakilan<br />
<br />
7. Sistem peemrintahan presidensiil<br />
<br />
1. 4. Peran serta masyarakat dalam politik adalah terciptanya masyarakat politik yang “Kritis Partisipatif” dengan ciri-ciri<br />
<br />
a. Meningkatnya respon masyarakat terhadapkebijakan pemerintah<br />
<br />
b. Adanya partisipasi rakyat dalam mendukung atau menolak suatu kebijakan politik<br />
<br />
c. Meningkatnya partisipasi rakyat dalam berbagai kehiatan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan kelompok-kelompok penekan<br />
<br />
http://kewarganegaraan-rosi.blogspot.com/2009/01/sistem-politik-indonesia.html</span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-36452487908418916922009-10-11T23:37:00.001+07:002009-10-11T23:40:18.766+07:00Dasar-dasar LogikaLogika<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3kHeQzySsjjV7DLy0zn9nien8A4_KZkL86af7YOAX7BTm6RDYjK2IIsXuRIrrItUUYymOOkYkchblAz2HbtFeLeeLQbe2-zBmQE6l1EZFvrPHBzZumt-qBKhOj4pwt8Fn0EWM69U2pqtA/s1600-h/rightbrainmatters.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3kHeQzySsjjV7DLy0zn9nien8A4_KZkL86af7YOAX7BTm6RDYjK2IIsXuRIrrItUUYymOOkYkchblAz2HbtFeLeeLQbe2-zBmQE6l1EZFvrPHBzZumt-qBKhOj4pwt8Fn0EWM69U2pqtA/s200/rightbrainmatters.jpg" /></a><br />
</div>Pikiran manusia pada hakikatnya selalu mencari dan berusaha untuk memperoleh kebenaran. Karena itu pikiran merupakan suatu proses. Dalam proses tersebut haruslah diperhatikan kebenaran bentuk dapat berpikir logis. Kebenaran ini hanya menyatakan serta mengandaikan adanya jalan, cara, teknik, serta hukum-hukum yang perlu diikuti. Semua hal ini diselidiki serta dirumuskan dalam logika.<br />
Secara singkat logika dapat dikataka sebagai ilmu pengetahuan dan kemampuian untuk berpikir lurus. Ilmu pengetahuan sendiri adalah kumpulan pengetahuan tentang pokok tertentu. Kumpulan ini merupakan suatu kesatuan yang sistematis serta memberikan penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Penjelasan ini terjadi dengan menunjukkan sebab musababnya.<span class="fullpost"><br />
<br />
Logika juga termasuk dalam ilmu pengetahuan yang dijelaskan diatas. Kajian ilmu logika adalah azas-azas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat, dan sehat. Agar dapat berpikir seperti itu, logika menyelidiki, merumuskan, serta menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati. Hal ini menunjukkan bahwa logika bukanlah sebatas teori, tapi juga merupakan suatu keterampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek. Ini sebabnya logika disebut filsafat yang praktis.<br />
Objek material logika adalah berfikir. Yang dimaksud berfikir disini adalah kegiatan pikiran, akal budi manusia. Dengan berfkir, manusia mengolah dan mengerjakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Dengan mengolah dan mengerjakannya ia dapat memperoleh kebenaran. Pengolahan dan pegearjaan ini terjadi dengan mempertimbangkan, menguraikan, membandingkan, serta menghubungkan pengertian satu dengan pengertian lainnya.<br />
Tetapi bukan sembarangan berfikir yang diselidiki dalam logika. Dalam logika berfikir dipandang dari sudut kelurusan dan ketepatannya. Karena berfikir lurus dan tepat merupakan objek formal logika. Suatu pemikiran disebut lurus dan tepat, apabila pemikirn itu sesuai dengan hukum-hukum serta aturan-aturan yang sudah ditetapkan dalam logika.<br />
Dengan demikian kebenaran juga dapat diperoleh dengan lebih mudah dan aman. Semua ini menunjukkan bahwa logika merupakan suatu pegangan atau pedoman untuk pemikiran.<br />
Macam-macam logika<br />
Logika dapat dibedakan atas dua macam, namun keduanya tidak dapat dipisahkan.<br />
a. Logika Kodratiah<br />
Akal budi (pikiran) bekerja menurut hukum-hukum logika dengan cara spontan. Tetapi dalam hal-hal tertentu (biasanya dalam masalah yang sulit), akal budi manusia maupun seluruh diri manusia bisa dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subjektif. selain itu, perkembangan pengetahuan manusia sendiri sangat terbatas.<br />
Hal-hal ini menyebabkan kesesatan tidak terhindarkan. Walaupun sebenarnya dalam diri manusia sendiri juga ada kebutuhan untuk menghindari kesesatan tersebut. Untuk menghindari kesesatan itulah, dibutuhkan ilmu khusus yang merumuskan azaz-azaz yang harus ditepati dalam setiap pemikiran, yaitu logika ilmiah.<br />
b. Logika Ilmiah<br />
Logika ini membantu logika kodratiah. Logika ilmiah memperhalus dan mempertajam akal budi, juga menolong agar akal budi bekerja lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah, dan lebih aman. Dengan demikian kesesatan dapat dihindarkan, atau minimal bisa dikurangi dengan kadar tertentu. Logika inilah, yang dimaksud mempunyai hukum-hukum atau azaz-azaz yang harus ditepati.<br />
Dalam penyelidikan hukum-hukum logika, dapat diuraikan bahwa pemikiran manusia terjadi tiga unsur. Yaitu pengertian-pengertian atau kata, kemudian kata atau pengetian itu disusun itu sedemikian tupa sehingga menjadi keputusan-keputusan. Akhirnya keputusan-keputusan itu disusun menjadi penyimpulan-penyimpulan.<br />
<br />
Sumber : <a href="http://best1alone.blogspot.com/">http://best1alone.blogspot.com</a></span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-12288023949231855052009-09-09T20:44:00.009+07:002009-10-28T18:57:54.360+07:00Pelajaran Motivasi<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk3d1oNksh0swAYQ7DV-7co81z3ZOow_IWrDHEtOGtSlDnXvKa7EK8dnBm5ZbS0b_Qyet68Mq3IaIoZHJXmp0PAD-8zY-dXmEk9sK4AVkfY8dHQRWlDiMpEcCQH0XOj71maM28CexUCXe8/s1600-h/Hanya_Dirimu_by_sparkling_eLLa.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5379466452756138850" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk3d1oNksh0swAYQ7DV-7co81z3ZOow_IWrDHEtOGtSlDnXvKa7EK8dnBm5ZbS0b_Qyet68Mq3IaIoZHJXmp0PAD-8zY-dXmEk9sK4AVkfY8dHQRWlDiMpEcCQH0XOj71maM28CexUCXe8/s320/Hanya_Dirimu_by_sparkling_eLLa.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 199px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 300px;" /></a><br />
<br />
Halo semuanya, thanks banget ya udah mau mampir dan baca-baca blog komunikasi saya. Seneng banget ternyata website ini lumayan juga banyak peminatnya!! Berarti yang minat sama dunia komunikasi dan pengen belajar tentang komunikasi lumayan banyak juga ya?? hehehe.. bagus kalo gitu! kenapa? karena, saya tau mahasiswa jaman sekarang apa-apa nyari pake internet. Jangankan hal-hal yang kecill.. sampe ada aja loh, anak males yang nge download skripsi biat di “kopas” alias copy paste. Hahaha.. sebenernya, perkembangan teknologi komunikasi yang semakin menggila ini tergantung juga lhooo pemakaiannya! semoga dipake buat hal yang positif, dan dijadikan sebagai alat untuk pencerdasan bangsa, bukan malah jadi pembodohan. Apalagiii.. sekarang Google udah bisa translate Indonesia - English yaaa?? semakin gampang yaa aksesnya! but don’t forgett all.. darimanapun sumber yang ada di internet, semuanya juga berasal dari BUKU. tetep aja yaa.. buku yang harus jadi panutan kita! Internet segalanya, tapi buku adalah yang lebih lengkap dari segalanya. Bedanya, internet murah aja, jadi gampang akses apapun!<span class="fullpost"><br />
<br />
Oke, This Is Study Journal.. disini saya mau bagi-bagi pengalaman tentang bagaimana cara membangun motivasi diri sendiri dalam melakukan sesuatu hal. Khususnya belajar. Karena jujur aja, sebenernya saya adalah anak yang sangat malas belajar, waktu di SMP dan SMA saya kurang suka belajar dan sama sekali ngga termotivasi. Tapi pas kuliah, ternyata saya menemukan diri saya itu adalah seseorang yang berbeda. kenapa bisa gitu? saya bahas yaa..<br />
<br />
1. Belajar adalah sesuatu yang menyenangkan, kalo kita punya PASSION untuk melakukan hal itu. PASSION disini maksudnya bukan passion asmara lhoo.. tapi, maksud saya disini adalah hasrat kita untuk menggapai sesuatu. hasrat dalam diri yang menggebu-gebu sehingga membuat kita termotivasi. Intinya, kalo kamu mengerjakan apapun, usahakan itu adalah benar-benar konsentrasi yang kamu tentukan. Misal : Saya suka Komunikasi, maka saya kuliah di Fakultas Ilmu Komunikasi. That is why saya memiliki passion untuk belajar masalah komunikasi.<br />
<br />
2. <span style="font-weight: bold;">Kenali apa yang kamu suka dari diri kamu.</span> YOU IS YOUR LIFE, YOU IS YOUR CHOICE, YOU IS YOUR FUTURE (nguti dikit dari kata temen ane : "nadia sabrina"). kenapa saya cantumin kutipan kaya gini? karena kadang banyak orang yang buang-buang waktu dan mengerjakan apa yang mereka ngga suka, tapi mereka jalani. Sebenernya gapapa sih, cuma menurutku itu buang-buang waktu banget. Seperti ada kasus mengglobal seperti ini : “seorang insinyur dari sebuah insitut ternama di Surabaya, bekerja sebagai pegawai bank”. Contohnya memang terlihat ekstrim, tapi itu kenyataan lhoo.. banyak banget yang kaya gitu, malah lebih parah. Intinya, mereka membuang waktu untuk belajar tentang hal-hal “fisik” tapi kenyataannya mereka bekerja di jalur yang berbeda. Coba deh, renungkaann teman-teman, kuliah itu mahal lho.. pilih jurusan yang bener-bener mau jadi konsentrasi kalian ke depan itu penting. BERUNTUNGLAH kalian para lulusan komunikasi, karena KOMUNIKASI itu sifatnya luas, dan dimana-mana selalu ada komunikasi, so.. kalian bener-bener dibutuhkan!!! Ya.. semoga aja ya kedepannya bakalan ada sertifikasi untuk setiap jurusan perkuliahan, jadi lahan orang ga diambil sama yang lain!!<br />
<br />
3. <span style="font-weight: bold;">MANAJEMEN DIRI.</span> kenapa ini penting? karena dengan kamu memanajemen diri kamu, maka kamu bakalan termotivasi dengan sendirinya. CONTOH KONGKRIT DEH : masuk semester 5 udah mulai rada-rada males kuliah. Tapi saya harus memotivasi diri saya untuk tetep semangat. yang saya lakukan adalah : Beli Binder Baru untuk kuliah, alat tulis baru, dan buat catatan-catatan kuliah, dari mulai Catatan Tugas (Management Tugas), daftar kehadiran, wishlist, sampe ke STUDY JOURNAL (nanti ini saya bahas sendiri di point berikutnya ya!). Sebenernya ini adalah contoh yang terjadi pada saya dan temen saya. Tapi, tergantung orangnya juga.. misalnya apapun yang kamu senengin jadikanlah itu sebuah motivasi. Misal harus keluar uang lumayan gede juga, tapi buat saya sih, motivasi yang kamu dapetin itu priceless lho! x)<br />
<br />
4. <span style="font-weight: bold;">STUDY JOURNAL.</span> nah ini dia, pembahasan saya yang lumayan penting. Jarang ya sekarang orang yang menggunakan study journal untuk memotivasi belajar? Semoga dengan adanya artikel ini, bisa jadi pencerahan deh. Study journal adalah sebuah diary tentang keluh kesah, kesulitan, kemudahan, cita-cita, dan pengharapan kamu tentang apa yang sedang kamu pelajari. Bentuknya bisa apa aja. Kamu bisa bikin study journal ini di halaman depan catatan kuliah kamu, atau kamu emang niat punya study journal sendiri. Coba deh, di study journal itu, kamu tulisin semua keluh kesah kamu tentang suatu mata kuliah/pelajaran. Kamu ceritain tentang dosennya, dan materi-materi yang kamu anggap ngga ngerti!! Gunanya Study journal ini juga untuk mengingatkan kamu pada masalah-masalah yang kamu belum pecahkan. Ada lagi hal menarik pada study journal ini, akan saya bahas pada point berikutnya tentang kegunaan STUDY JOURNAL.<br />
<br />
5. <span style="font-weight: bold;">DRAW AND IMAGINE WHAT YOU REALLY DREAMING</span>. Ini berguna banget untuk memotivasi hidup kamu. Coba deh, kamu gambar dan bayangkan apa impian kamu di masa yang akan datang (tentunya yang realistis yaaa jangan doraemon juga gitu dipikirin ), nah habis itu.. kamu coba gambarin di sebuah kertas judulnya yang bikin kamu harus merasa termotivasi. kalo punya saya sih judulnya “The Reason Why I Really Need To Work Hard”, dan di dalamnya itu ada gambar sebuah rancangan RUMAH sederhana lengkap dengan list perabotannya. Ga perlu rumah kok, apa aja yang kamu impikan, coba mulai di gambar dan di bayangkan. Kata sebuah buku “The Secret” karya Rhonda Byrne, bahwa semakin kamu mengungkapkan apa yang menjadi mimpi kamu, maka semakin dekat impian yang kamu inginkan akan terwujud. Nah, nanti gambar-gambar tentang impian kamu ini, kamu masukin di STUDY JOURNAL yang udah kamu buat! Semoga bisa memotivasi kamu untuk lebih maju!<br />
<br />
6. <span style="font-weight: bold;">QUOTES</span>. siapa bilang cuma pujangga yang bisa bikin quotes? semua juga bisa lho.. anak komunikasi juga tentunya harus pinter bikin quotes! tapi jangan quotes cinta ja yah! quotes yang memotivasi diri kamu sendiri tentunya!! mau bahasa inggris, indonesia, sunda, jawa, prancis, belanda, terseraaaah.. yang penting kamu senang dan tentunya bertujuan untuk motivasi diri sendiri yaa.. :D<br />
<br />
7. <span style="font-weight: bold;">OPTIMIS!!</span> Nah ini yang selalu dilupain sama orang. Selalu bersikap optimis dengan apa yang kamu lakukan! believe in your self, be your self! Saya mau cerita sedikit tentang GEN POSITIF yang ada di dalam diri kita. Saya pernah baca sekilas tentang GEN, dari buku “Tuhan Berada Dalam Gen Kita” lupa siapa yang nulis, cuma itu buku bagus banget untuk motivasi hidup kamu lhoo. Jadi di dalam diri kita itu ada yang namanya gen positif dan gen negatif. Gen positif itu misalnya, pengembangan diri, kepercayaan diri, rasa senang, rasa bahagia, dan perasaan positif lainnya. Sedangkan gen negatif itu adalah rasa pesimis, ga PD, kesel, marah, takut, khawatir, dan perasaan negatif lainnya. Ternyata pada saat kita merasakan perasaan positif, gen positif kita itu aktif, that is why orang2 yang optimis itu LIFE LONGER daripada orang yang pesimis. Pengetahuan tentang GEN ini penting loh, karena dengan aktifnya gen positif itu akan mematikan gen negatif kita. Ini juga bisa jadi salah satu bentuk penyembuhan dari orang-orang yang punya penyakit “tervonis meninggal” seperti HIV,Kangker,dll,dll.. dengan mengaktifkan gen positif ini, akan membuat mereka hidup lebih lama. :D<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">8. HAL-HAL LAIN PENUNJANG KEMAJUAN MOTIVASI&MOOD.</span> misalnya : kamar yang rapi bisa bikin mood naik, beli barang fashion, punya pacar (ini juga nambah mood lho :p), buat website yang menyangkut hal belajar (ini saya lakukan ahhahah.. contohnya BLog ini), dan lain-lain tergantung kebutuhan orang tersebut.<br />
<br />
Nah, hal-hal diatas adalah hal-hal yang bukan cuma saya omongin aja, tapi saya juga aplikasikan pada diri saya. Alhamdulilah hasilnya lumayan, saya juga sekarang lumayan termotivasi dalam hidup ini.. hahahah.. Buat segala hal yang kamu ga suka jadi tantangan deh!! tentang tantangan, nanti saya akan bahas di STUDY JOURNAL yang selanjutnya yaa.. :) BTW, ini juga namanya study journal.. ya kira-kira bentuknya kaya gini lah.. cuma bedanya ini mungkin lebih menceritakan tentang motivasi hidup. Semoga yang baca juga dapet motivasi yaa.. Amieeen…<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">“STUDY IS NOT ALL ABOUT VALUES BUT PASSION.. BURN YOUR PASSION THEN YOU’LL BE MOTIVATED!!”</span><br />
<br />
support by : <a href="http://kuliahkomunikasi.com">kuliahkomunikasi.com</a><br />
</span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-27753366898599062162009-09-04T19:56:00.003+07:002009-10-28T19:00:49.323+07:00Apa Yang Dibutuhkan Public Relations Di Era Social Media?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn008j5fuY9D5pk6Zhava721aBQdT2H0sOAHCpmtabp3XvUh-dOd8LGFjpzQzDjrdFmMZnDcxDcjkznL2K3El9XM1qdzqpCEpftclmpYSxS-ZtNPgflivPIQmS-Jr_uUYRTXCUGB757i2g/s1600-h/home-body.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 225px; height: 157px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn008j5fuY9D5pk6Zhava721aBQdT2H0sOAHCpmtabp3XvUh-dOd8LGFjpzQzDjrdFmMZnDcxDcjkznL2K3El9XM1qdzqpCEpftclmpYSxS-ZtNPgflivPIQmS-Jr_uUYRTXCUGB757i2g/s320/home-body.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5377596035837327090" border="0" /></a><br />
Public Relations (PR) adalah sebuah profesi yang sudah terbangun berpuluh-puluh tahun lalu. Ilmu ke-PR-an sudah tertata begitu bagus dan mapan, serta diajarkan di berbagai Perguruan Tinggi, baik di Jurusan Komunikasi, maupun di sekolah-sekolah khusus ke-PR-an seperti London School of Public Relations. Namun, ilmu-ilmu yang sudah mapan itu kini harus diperbarui lantaran munculnya fenomena social media seperti Facebook, Twitter, Plurk, dan sebagainya.<br />
<br />
<span class="fullpost"><br />
Internet membuat kerja praktisi PR masa kini mengalami perubahan yang sangat luar biasa. PR masa kini bukan hanya harus lihai berhubungan dengan influencer, termasuk media, tetapi juga dituntut untuk fasih berhubungan langsung dengan konsumen. Dan kita semua paham, karakter konsumen maya sudah pasti tidak sama dengan karakter jurnalis, media atau industri media, atau karakter medium dan influencer lain.<br />
<br />
Konsumen yang bergabung di social media tidak butuh bahasa yang manis dan formal ala siaran pers. Yang mereka butuhkan adalah juru bicara perusahaan yang mengerti kebutuhan mereka dan sekaligus merespon keluhan mereka secepat mungkin. Konsumen juga butuh seorang praktisi PR yang bisa berinteraksi langsung dengan mereka dan melakukan percakapan. Tentu saja, ini bukan pekerjaan mudah. Apalagi praktisi PR itu wajib “berbicara” sesuai brand personality yang diwakilinya.<br />
<br />
Mengapa harus demikian? Sebab konsumen bebas berteriak di Internet. Produk yang mengecewakan atau cacat tak mudah ditutupi dengan taktik-taktik PR tradisional. Kita tidak bisa begitu saja mengancam dan membungkam mereka. Bahkan upaya membungkam akan menimbulkan gerakan melawan yang lebih kencang, bahkan mendapat dukungan dari konsumen lain yang merasa mendapat pengalaman yang serupa.<br />
<br />
Bukan hanya perilaku konsumen yang berubah dengan adanya social media. Yang juga juga berpotensi memusingkan banyak praktisi PR adalah kecepatan perubahan medium di social media. Tiga tahun lalu Friendster merajalela di Indonesia. Namun sejak setahun Facebooklah yang menjadi fenomena. Jika sebelumnya Plurk mendominasi microblogging di Indonesia,kini giliran Twitter yang lagi dipuja-puja.<br />
<br />
Nah, yang memusingkan para praktisi PR, perilaku konsumen di setiap media baru ini juga berbeda-beda, tergantung pada fitur yang menjadi andalannya. Apa boleh buat, praktisi PR juga harus berpacu melawan kencangnya laju perkembangan media online di soial media ini.<br />
<br />
Tidak mengherankan bila sekarang sedang tren lowongan pekerjaan untuk posisi PR, terutama di konsultan dan agency, ditambahi dengan kualifikasi “familiar dengan social media, dan media online”.<br />
<br />
Jika anda ingin tetap mengkilap di dunia ke-PR-an masa kini, saya rekomendasikan untuk segera memiliki kompetensi di tiga bidang di bawah ini:<br />
<br />
Komunikasi<br />
<br />
Ini kemampuan wajib tentunya. Tapi perlu ditekankan bahwa kompetensi komunikasi yang dimiliki buka hanya sekedar kemampuan untuk membuat siaran pers dan berhubungan dengan media. Komunikasi disini adalah kemampuan untuk menulis ala internet dengan bahasa yang kasual, sebuah revolusi komunikasi lisan yang ditulis. Sebuah kemampuan komunikasi bukan hanya mampu menulis yang baik, tapi mampu berinteraksi dengan konsumen.<br />
<br />
Pemasaran<br />
<br />
Para praktisi PR pada akhirnya juga harus mengerti konsep-konsep pemasaran. Ketika PR harus berhubungan langsung dengan konsumen, maka ilmunya harus diperluas dengan ilmu pemasaran. Konsep 4P (kalau bisa malah sampai 7P) sebaiknya semakin dipahami, sehingga lebih mudah berkomunikasi dengan konsumen. Di era social media, apa boleh buat, batas antara peran PR dan Marketing semakin kabur.<br />
<br />
Praktisi PR kini juga harus bisa menganalisis, medium mana di internet dimana mereka harus terjuni. Mereka mau tak mau harus belajar mengenai tren perilaku konsumen di Online, dan bagaimana mendekati mereka.<br />
<br />
Teknologi<br />
<br />
Praktisi PR pada akhirnya harus update dengan teknologi terbaru. Mereka harus terus mengikuti perkembangan teknologi. Bila sekarang sedang tren Twitter, maka mereka harus terjun ke dalamnya biar mengerti bagaimana sebenarnya Twitter itu. Apa yang bisa dilakukan, aplikasi apa saja yang ada di Twitter yang bisa mendukung pekerjaan mereka.<br />
<br />
Praktisi PR juga wajib mempelajari Facebook. PR harus mengerti apa beda Profile Page, Fans Page, Groups, dan Causes di Facebook, termasuk memantau perkembangan yang sangat pesat. Fans Page Facebook misalnya, terus menerus mengalami perubahan dan perbaikan yang bermanaaf untuk komunikasi merek. Pada saat yang sama praktisi PR juga perlu memahami aplikasi Facebook yang juga berkembang sangat cepat. Dengan memahami teknologi ini, praktisi PR diharapkan memahami implikasi aplikasi baru tersebut terhadap perusahaan dan merek yang ditangani.<br />
<br />
Ketiga kemampuan itu, saya yakin, harus menyatu dalam diri praktisi PR masa kini dan masa depan.<br />
<br />
support by : <a href="http://kuliahkomunikasi.com">kuliahkomunikasi.com</a><br />
</span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-86065012721760116652009-06-08T13:11:00.004+07:002009-10-28T19:14:57.287+07:00Hubungan Internal<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRQ1R2Ss6BQ9YTatvsxI1VqHvfOHAvOEWWlEOHZ3VmJbd-NgfyPFkBkh1RPoRpWwjYbCq7jqXHOKQCbrnQTPyGhyLEgsLLBtV72t5wcN1O_XUs7WV763_4Aoa4R8a0PFMJOHweEJ85qwIH/s1600-h/selingkuh__by_kuekeju.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 168px; height: 195px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRQ1R2Ss6BQ9YTatvsxI1VqHvfOHAvOEWWlEOHZ3VmJbd-NgfyPFkBkh1RPoRpWwjYbCq7jqXHOKQCbrnQTPyGhyLEgsLLBtV72t5wcN1O_XUs7WV763_4Aoa4R8a0PFMJOHweEJ85qwIH/s320/selingkuh__by_kuekeju.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5377275275083924034" border="0" /></a><br />
Tentu saja, aspek yang amat penting bagi kesuksesan organisasi adalah karyawan. Sebelum ada hubungan dengan konsumen, pelanggan, lingkungan, investor dan pihak lain di luar organisasi, manajemen harus terlebih dahulu memerhatikan orang2 yang bekerja pada mereka - yakni para karyawan. karena itu, CEO di dalam organisasi sering memandang karyawan mereka sebagai “publik nomor satu” atau “aset organisasi paling penting,” dan mereka berusaha menciptakan “kultur organisasi” yang bisa menarik danmempertahankan karyawan atau pekerja yang produktif. Bagian dari praktik PR ini dinamakan hubungan internal.<br />
<span class="fullpost"><br />
Ahhli hubungan internal bekerja di bagian “komunikasi karyawan,” “hubungan karyawan,” atau “hubungan internal.” mereka ini merancang dan mengimplementasikan program komunikasi internal dengan tujuan agar karyawan tetap mendapat informasi baru dan tetap termotivasi, serta menciptakan kultur organisasi. Menurut Jon Iwata, wakil presiden komunikasi di IBM, “Ketika kami berbicara tentang komunikasi karyawan, kami benar-benar memikirkannya dalam term kultur korporat - bagaimana pekerjaan diselesaikan dalam perusahaan kami, bagaimana kami memandang sesuatu yang ada di sini.” dia menunjukan bahwa CEO selalu memainkan peran penting.”CEO harus membuat bisnisnya berjalan dan dilaksanakan, dan untuk itu dibutuhkan karyawan. Agar hasil tercapai, maka karyawan harus bersama anda.”<br />
<br />
Menurut Alvie Smith, mantan direktur korporat di Generals Motor, ada dua faktor yang menjelaskan mengapa manajemen menghormati salah satu aspek dari fungsi PR ini :<br />
<br />
1. Arti penting pemahaman, teamwork, dan komitmen karyawan dalam mencapai hasil standar. Aspek positif dari perilaku karyawan ini sangat dipengaruhi oleh komunikasi dua arah yang interaktif di seluruh organisasi.<br />
<br />
2. Kebutuhan untuk membangun jaringan komunikasi - manajer, jaringan yang membuat setiap supervisor di setiap level bisa melakukan komunikasi secara efektif dengan karyawan. KEbutuhan ini bukan sekedar informasi yanng berkaitan dengan tugas dan harus mencakup publik dan isu bisnis yang memengaruhi kesseluruhan organisasi.<br />
<br />
Newsletter telah lama mendominasi karyawan, namun teknologi mengubah metode penyampaian pesan dalam organisasi. Di IBM, misalnya, intranet telah menggantikan grapevine dan supervisor sebagai sumber informasi yang kredibel bagi karyawan.<br />
<br />
Staff hubungan internal bekerja sama dengan depertemen SDM untuk mengkomunikasikan berbagai berita, pelatihan, dan topik penting lainnya kepada karyawan. Mereka bekerja sama dengan department legal dalam mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan ketenagakerjaan selama negosiasi kontrak kerja dann pemutusan hubungan kerja. Dan staf hubungan internal juga bekerja sama dengan staf hubungan eksternal uuntuk mengkoordinasikan pesan-pesan sehingga perusahaan mengoordinasikan pesan2 sehingga perusahaan mengemukakan pernyataannya dalam “satu suata”.<br />
<br />
<br />
support by : <a href="http://kuliahkomunikasi.com">kuliahkomunikasi.com</a><br />
</span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-22386846566516300072009-06-01T19:56:00.003+07:002009-09-03T23:21:16.286+07:00Komunikasi Lintas Budaya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNjoNs73s2k3vxto_QL_Re1mvqiLg6D1myMuiIY4w7nOrorOa-3DE_aVJsfouEQkBETvIvTj-zxpZeLflNsKKYD5_oiwODAPGTB7FgS7-DyP99h2udXxT97kaTINgdPJfQgjISuY2sONQT/s1600-h/12.png"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 206px; height: 206px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNjoNs73s2k3vxto_QL_Re1mvqiLg6D1myMuiIY4w7nOrorOa-3DE_aVJsfouEQkBETvIvTj-zxpZeLflNsKKYD5_oiwODAPGTB7FgS7-DyP99h2udXxT97kaTINgdPJfQgjISuY2sONQT/s320/12.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5377276951654290466" border="0" /></a><br />Komunikasi Lintas Budaya<br /><br />Mengapa kita mempelajari Komunikasi Lintas Budaya?<br /><br />1. untuk menghindari gegar budaya<br /><br />2. untuk menghindari kesalahpahaman<br /><br />3. untuk mengindari pertentangan<br /><br />Ciri-ciri budaya :<br /><br />- budaya bukan bawaan tetapi dapat dipelajari<br /><br />- budaya dapat disampaikan dari orang ke orang, kelompok ke kelompok dan dari generasi ke generasi.<br /><br />- budaya berdasarkan symbol<br /><span class="fullpost"><br />- budaya bersifat dinamis, suatu system yang terus berubah sepanjang waktu<br /><br />- budaya bersifat selektif, mereprentasikan pola-pola perilaku pengalaman manusia yang jumlahnya terbatas<br /><br />- berbagai unsur budaya saling berkaitan<br /><br />- etnosentrisme.<br /><br /><br />DEFINISI KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA (KLB) :<br /><br />Suatu proses pengiriman pesan yang dilakukan oleh anggota dari suatu budaya tertenti kepada anggota lainnya dari budaya lain<br /><br />Komunikasi berhubungan dengan perilaku manusia dan kepuasan terpenuhinya kebutuhan berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya.<br /><br /><br /></span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-29005089893994540322009-05-04T23:26:00.003+07:002009-10-28T19:16:24.200+07:00Komunikasi Intrapersonal<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNkRCqHjQiX1zY2RXF8snJRllawcVFhX4INFmsG8O5KiS_pJUHRoi3aknl7SnQ-viL4PgIOcsB3Di0Xf_pyTncXsSJmp7sMyqLEIkewEUq7yhx4UnPumI_RkdaNbXZ1IbR1z3eXERjf42q/s1600-h/Sebuah_Siluet_Pria_by_punkitubella.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 171px; height: 235px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNkRCqHjQiX1zY2RXF8snJRllawcVFhX4INFmsG8O5KiS_pJUHRoi3aknl7SnQ-viL4PgIOcsB3Di0Xf_pyTncXsSJmp7sMyqLEIkewEUq7yhx4UnPumI_RkdaNbXZ1IbR1z3eXERjf42q/s320/Sebuah_Siluet_Pria_by_punkitubella.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5377278780523471250" border="0" /></a><br />
Dalam komunikasi intrapersonal, akan dijelaskab bagaimana orang menerima informasi, mengolahnya, menyumpannya dan menghasilkannya kembali. Proses pengolahan informasi, yang di sini kita sebut komunikasi intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir.<br />
<br />
1.1 Sensasi<br />
<br />
Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.”<br />
<span class="fullpost"><br />
Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar diindera oleh eksteroseptor (misalnya, telinga atau mata). Informasi dari dalam diindera oleh ineroseptor (misalnya, system peredaran darah). Gerakan tubuh kita sendiri diindera oleg propriseptor (misalnya, organ vestibular).<br />
<br />
1.2 Persepsi<br />
<br />
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi, seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. Faktor lainnya yang memengaruhi persepsi, yakni perhatian.<br />
<br />
Perhatian (Attention)<br />
<br />
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesdaran pada saat stimuli lainnya melemah (Kenneth E. Andersen)<br />
<br />
Faktor Eksternal Penarik Perhatian<br />
<br />
Hal ini ditentukan oleh faktor-faktor situasional personal. Faktor situasional terkadang disebut sebagai determinan perharian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian (attention getter) dan sifat-sifat yang menonjol, seperti :<br />
<br />
* Gerakan secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak.<br />
* Intensitas Stimuli, kita akan memerharikan stimuli yang menonjol dari stimuli yang lain<br />
* Kebauran (Novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa, yang beda, akan menarik perhatian.<br />
* Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali bila deisertai sedikit variasi akan menarik perhatian.<br />
<br />
Faktor Internal Penaruh Perhatian<br />
<br />
Apa yang menjadi perhatian kita lolos dari perhatian orang lain, atau sebaliknya. Ada kecenderungan kita melihat apa yang ingin kita lihat, dan mendengar apa yang ingin kita dengar. Perbedaan ini timbul dari faktor-faktor yang ada dalam diri kita. Contoh-contoh faktor yang memengaruhi perhatian kita adalah :<br />
<br />
* Faktor-faktor Biologis<br />
* Faktor-faktor Sosiopsikologis.<br />
* Motif Sosiogenis, sikap, kebiasaan , dan kemauan, memengaruhi apa yang kita perhatikan.<br />
<br />
Kenneth E. Andersen, menyimpulkan dalil-dalil tentang perhatian selektif yang harus diperhatikan oleh ahli-ahli komunikasi.<br />
<br />
1. Perhatian itu merupakan proses aktif dan dinamis, bukan pasif dan refleksif.<br />
2. Kita cenderung memerhatikan hal-hal tertentu yang penting, menonjol, atau melibatkan kita.<br />
3. Kita menaruh perhatian kepada hal-hal tertentu sesuai dengan kepercayaan, sikat, nilai, kebiasaan, dan kepentingan kita.<br />
4. Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian, tetapi juga apa yang secara potensial akan menarik perhatian kita.<br />
5. Dalam situasi tertentu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku kita untuk menghindari terpaan stimuli tertentu yang ingin kita abaikan<br />
6. Walaupun perhatian kepada stimuli berarti stimuli tersebut lebih kuat dan lebih hidup dalam kesadaran kita, tidaklah berarti bahwa persepi kita akan betul-betul cermat.<br />
7. Perhatian tergantung kepada kesiapan mental kita,<br />
8. Tenaga-tenaga motivasional sangat penting dalam menentukan perhatian dan persepsi.<br />
9. Intesitas perhartian tidak konstan<br />
10. Dalam hal stimuli yang menerima perhatian, perhatian juga tidak konstan.<br />
11. Usaha untuk mencurahkan perhatian sering tidak menguntungkan karena usaha itu sering menuntut perhatian<br />
12. Kita mampu menaruh perhatian pada berbagai stimuli secara serentak.<br />
13. Perubahan atau variasi sangat penting dalam menarik dan memertahankan perhatian<br />
<br />
Faktor-faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi<br />
<br />
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal lain yang termasuk apa yang ingin kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memeberikan respons pada stimuli itu.<br />
<br />
Kerangka Rujukan (Frame of Reference)<br />
<br />
Sebagai kerangka rujukan. Mula-mula konsep ini berasal dari penelitian psikofisik yang berkaitan dengan persepsi objek. Dalam eksperimen psikofisik, Wever dan Zener menunjukan bahwa penilaian terhadap objek dalam hal beratnya bergantung pada rangkaian objek yang dinilainya. Dalam kegiatan komunikasi kerangka rujukan memengaruhi bagaimana memberi makna pada pesan yang diterimanya.<br />
<br />
Faktor-faktor Struktural yang Menentukan Persepsi<br />
<br />
Faktor-faktor structural berasal semata-mara dari sifar stimuli fisik dan ekfek-efek saraf yang ditimbulkanny pada system saraf individu. Para psikolog Gestalat, seperti Kohler, Wartheimer, dan Koffka, merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang bersifat structural. Prinsip-prinsip ini kemundian terkenal dengan nama teori Gestalt. Menurut teori Gestalt, mempersepsi sesuatu, kita mempersepsikannya sebagai suatu keseluruhan. Dengan kata lain, kita tidak melihat bagian-bagiannya. Jika kia ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak dapat meneliti fakta-fakta yang terpisah; kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan<br />
<br />
***<br />
<br />
Krech dan Crutchfield merumuskan dalil persepsi, menjadi empat bagian :<br />
<br />
1. Dalil persepsi yang pertama : Persepsi bersifat selektif secara fungsional. Berarti objek-objek yang mendapatkan tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi<br />
2. Dalil persepsi yang kedua : Medan perceptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti. Kita mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. Walaupun stimuli yang kita terima itu tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interprestasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang kita persepsi.<br />
3. Dalil persepsi yang ketiga : Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. Jika individu dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat kelompok akan diperngaruhi oleh keanggotaan kelompolmua dengan efek berupa asimilasi atau kontras.<br />
4. Dalil persepsi yang keempat : Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari struktur yang sama. Dalil ini umumnya betul-betul bersifat structural dalam mengelompokkan objek-objek fisik, seperti titik, garis, atau balok.<br />
<br />
Pada persepsi sosial, pengelompokan tidak murni structural; sebab apa yang dianggap sama atau berdekatan oleh seorang individu, tidaklah dianggap sama atau berdekatan dengan individu yang lainnya. Dalam komunikasi, dalil kesamaan dan kedekatan ini sering dipakai oleh komunikator untuk meningkatkan kredibilitasnya, atau mengakrabkan diri dengan orang-orang yang punya prestise tinggi. Jadi, kedekatan dalam ruang dan waktu menyebabkan stimuli ditangapi sebagai bagian dari struktur yang sama. Kecenderungan untuk mengelompokan stimuli berdasarkan kesamaan dan kedekatan adalah hal yang universal.<br />
<br />
1.3 Memori<br />
<br />
Dalam komunikasi Intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam memengaruhi baik persepsi maupun berpikir. Memori adalah system yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya (Schlessinger dan Groves). Memori meleawai tiga proses:<br />
<br />
1. Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor inera dan sirkit saraf internal.<br />
2. Penyimpanan (strorage) adalah menentukan berapa lama informasi itu berada berserta kita, dalam bentuk apa, dan di mana. Pe<br />
3. Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah menggunakan informasi yang disimpan<br />
<br />
Jenis-jenis Memori<br />
<br />
Pemanggilan diketahui dengan empat cara :<br />
<br />
1. Pengingatan (Recall), Proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi secara verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas.<br />
2. Pengenalan (Recognition), Agak sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta;lebih mudah mengenalnya.<br />
3. Belajar lagi (Relearning), Menguasai kembali pelajaran yang sudah kita peroleh termasuk pekerjaan memori.<br />
4. Redintergrasi (Redintergration), Merekontruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk memori kecil.<br />
<br />
Mekanisme Memori<br />
<br />
Ada tiga teori yang menjelaskan memori :<br />
<br />
1. Teori Aus (Disuse Theory), memori hilang karena waktu. William James, juga Benton J. Underwood membuktikan dengan eksperimen, bahwa “the more memorizing one does, the poorer one’s ability to memorize” – makin sering mengingat, makin jelek kemampuan mengingat.<br />
2. Teori Interferensi (Interference Theory), Memori merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman adalah lukisan pada menja lilin atau kanvas itu. Ada 5 hal yang menjadi hambatan terhapusnya rekaman : Interferensi, inhibisi retroaktif (hambatan kebelakang), inhibisi proaktif (hambatan kedepan), hambatan motivasional, dan amnesia.<br />
3. Teori Pengolahan Informasi ( Information Processing Theory), menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory storage (gudang inderawi), kemudian masuk short-term memory (STM, memory jangka pendek; lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukan pada Long-Term Memory (LTM, memori jangka panjang)<br />
<br />
1.4 Berpikir<br />
<br />
Apakah berpikir itu?<br />
<br />
Dalam berpikir kita melibat semua proses yang kita sebut sensasi, persepsi, dan memori. Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsure-unsur lingkungan dengan menggunakan lambing-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak. Berpikir menunjukan berbagai kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti objek dan peristiwa. Berpikir kita lakukan untuk memahami relaitas dalam rangka mengambil keputusan (decision making), memecahkan persoalan (problem solving). Dan menghasilkan yang baru (creativity).<br />
<br />
Bagaimana Orang Berpikir?<br />
<br />
Ada dua macam berpikir:<br />
<br />
1. berpikir autistik, dengan melamun, berfantasi, menghayal, dan wishful thinking. Dengan berpikir autistic prang melarikan diri dari kenyataan dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis.<br />
2. berpikir realistic, disebut juga nalar (reasoning), ialah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyara.<br />
3. Floyd L. Ruch, menyebutkan tiga macam berpikir realistic :<br />
<br />
1. Berpikir deduktif : mengambil kesimpulan dari dua pernyataan, dalam logika disebutnya silogisme.<br />
2. Berpikir Induktif : Dimulai dari hal-hal yang khusu kemundian mengambil kesimpulan umum; kita melakukan generalisasi.<br />
3. Berpikir evaluatif : berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan, kita tidak menmbah atau mengurangi gagasan, namun menilainya menurut kriteria tertentu.<br />
<br />
Menetapkan Keputusan (Decision Making)<br />
<br />
Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan. Keputusan yang kita ambil beraneka ragam. Tanda-tanda umumnya:<br />
<br />
1. Keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usaha intelektual<br />
2. keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternative<br />
3. keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaanya boleh ditangguhkan atau dilupakan.<br />
<br />
Faktor-faktor personal amat menentukan apa yang diputuskan, antara lain :<br />
<br />
1. Kognisi, kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki<br />
2. Motif, amat memengaruhi pengambilan keputusan<br />
3. Sikap, juga menjadi faktor penentu lainnya.<br />
<br />
Memecahkan persoalan (Problem Solving)<br />
<br />
Proses memecahkan persoalan berlangsung melalui lima tahap :<br />
<br />
1. Terjadi peristiwa ketika perilaku yang biasa dihambat Karena sebab-sebab tertentu<br />
2. Anda mencoba menggali memori anda untuk mengatahui cara apa saja yang efektif pada masa lalu<br />
3. pada tahap ini, anda mencoba seluruh kemungkinan pemecahan yang pernah anda ingat atau yang dapat anda pikirkan.<br />
4. Anda mulai menggunakan lambing-lambang vergal atau grafis untuk mengatasi masalah<br />
5. Tiba-tiba terlintas dalam pikiran anda suatu pemecahan. Pemecahan masalah ini biasa disebut Aha-Erlebnis (Pengalaman Aha), atau lebih lazim disebut insight solution.<br />
<br />
Faktor-faktor yang Memengaruhi Proses Pemecahan Masalah<br />
<br />
Pemecahan masalah dipengaruhi faktor-faktrot situasional dan personal. Faktor-faktor situasional terjadi, misalnya, pada stimulus yang menimbulkan masalah. Pengaruh faktor-faktor biologis dan sosiopsikologis terhadap proses pemecahan masalah. Contohnya :<br />
<br />
1. Motivasi. Motivasi yang rendah lebih mengalihkan perhatian. Motivasi yang tinggi membatasi fleksibilitas.<br />
2. Kepercayaan dan sikap yang salah. Asumsi yang salah dapat menyesatkan kita.<br />
3. Kebiasaan. Kecenderungan untuk memertahankan pole berpikir tertentu, atau misalnya melihat masalah dari satu sisi saja, atau kepercayaan yang berlebihan dan tanpa kritis pada pendapat otoritas, mengahambat pemecahan masalah yang efisien.<br />
4. Emosi. Dalam menghadapi berbagai situasi, kita tanpa sadar sering terlibat secara emosional. Emosi mewarnai cara berpikir kita. Kita tidak pernah berpikir betul-betul secara objektif.<br />
<br />
Berpikir Kreatif (Creative Thinking)<br />
<br />
Berpikir kreatif menurut James C. Coleman dan Coustance L. Hammen, adalah “thinking which produces new methods, new concepts, new understanding, new invebtions, new work of art.” Berpikir kreatif harus memenui tiga syarat:<br />
<br />
1. Kreativitas melibatkan respons atau gagasan yang baru, atau yang secara statistic sangat jarang terjadi. Tetapi kebauran saja tidak cukup.<br />
2. Kreativitas ialah dapat memecahkan persoalan secara realistis.<br />
3. Kreativitas merupakan usaha untuk memertahankan insight yang orisinal, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin.<br />
<br />
Ketika orang berpikir kreatif, cara berpikir yang digunakan adalah berpikir analogis. Guilford membedakan antara berpikir kreatif dan tak kreatif dengan konsep konvergen dan divergen. Kata Guilford, orang kreatif ditandai dengan cara berpikir divergen. Yakni, mencoba menghasilkan sejumlah kemungkinan jawaban. Berpikir konvergen erat kaitannya dengan kecerdasan, sedangkan divergen kreativitas. Berpikir divergen dapat diukur dengan fluency, flexibility, dan originality.<br />
<br />
Proses Berpikir Kreatif<br />
<br />
Para psikolog menyebutkan lima tahap berpikir kreatif :<br />
<br />
1. Orientasi : Masalah dirumuskan, dan aspek-aspek masalah diidentifikasi<br />
2. Preparasi : Pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah.<br />
3. Inkubasi : Pikiran beristirahat sebentar, ketika berbagai pemecahan berhadapan dengan jalan buntu. Pada tahap ini, proses pemecahan masalah berlangsung terus dalam jiwa bawah sadar kita.<br />
4. Iluminasi : Masa Inkubasi berakhir ketika pemikir memperoleh semacam ilham, serangkaian insight yang memecahkan masalah. Ini menimbulkan Aha Erlebnis.<br />
5. Verifikasi : Tahap terakhir untuk menguji dan secara kritis menilai pemecahan masalah yang diajukan pada tahan keempat.<br />
<br />
Faktor-faktor yang Memengaruhi Berpikir Kreatif<br />
<br />
Berpikir kreatif tumbuh subur bila ditunjang oleh faktor personal dan situasional. Menurut Coleman dan Hammen, faktor yang secara umum menandai orang-orang kreatif adalah :<br />
<br />
1. Kemampuan Kognitif : Termasuk di sini kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan-gagasan baru, gagasan-gagasan yang berlainan, dan fleksibilitas kognitif<br />
<br />
2. Sikap yang terbuka : orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli internal maupun eksternal.<br />
<br />
3. Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri : orang kreatif ingin menampilkan dirinya semampu dan semaunya, ia tidak terikat oleh konvensi-kovensi. Hal ini menyebabkan orang kreatif sering dianggap “nyentrik” atau gila.<br />
<br />
Selain faktor lingkungan psikososial, beberapa peneliti menjukan adanya faktor situasional lainnya. Maltzman menyatakan adanya faktor peneguhan dari lingkungan. Dutton menyebutkan tersedianya hal-hal istimewa bagi manusia kreatif, dan Silvano Arieti menekankan faktor isolasi dalam menumbuhkan kreativitas.<br />
<br />
kuliahkomunikasi.com 2009<br />
<br />
</span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-15582715728423655272009-05-04T23:25:00.003+07:002009-10-28T19:17:10.629+07:00Proses Komunikasi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibbhxor5HrRQ5dAT8b0gCQxNx6yb8wcsM9rO16EosXo12HbdWHi8V_dAtRZ_IpHx1Ful5TZWap9PJ9flHaZzm83M00er567pBg91ccZgcjr-hC36P8smnkEoVQqrgTJm4vLM6Q6mGXlTqH/s1600-h/Communication_emisor.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 187px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibbhxor5HrRQ5dAT8b0gCQxNx6yb8wcsM9rO16EosXo12HbdWHi8V_dAtRZ_IpHx1Ful5TZWap9PJ9flHaZzm83M00er567pBg91ccZgcjr-hC36P8smnkEoVQqrgTJm4vLM6Q6mGXlTqH/s320/Communication_emisor.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5377279636199156994" border="0" /></a><br />
Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).<br />
<br />
Proses Komunikasi, banyak melalui perkembangan. Pada penjelasan ini, akan dijelaskan berbagai proses komunikasi melalui model-model komunikasi itu sendiri :<br />
<span class="fullpost"><br />
1.1Model Komunikasi Aristoteles<br />
<br />
Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :<br />
1. Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan<br />
2. Apa yang akan dibicarakan (menyangkut Pesan nya itu sendiri)<br />
3. Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.<br />
<br />
1.2 Model Komunikasi David K.Berlo<br />
<br />
Dalam model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa komunikasi terdiri dari 4 Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu ditambah 3 Proses sekunder, yaitu Feedback, Efek, dan Lingkungan.<br />
<br />
1. Source (Sumber), Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam komunikasi dapat disebut sebagai komunikator. Walaupun sumber biasanya melibatkan individu, namun dalam hal ini sumberjuga melibatkan banyak individu. Misalnya, dalam organisasi, Partai, atau lembaga tertentu. Sumber juga sering dikatakan sebagai source, sender, atau encoder.<br />
2. Message (Pesan), pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan disampaikan oleh seseorang (komunikator). Pesan bersifat menghibur, informatif, edukatif, persuasif, dan juga bisa bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui 2 cara, yaitu Verbal dan Nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah media komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message, Content, atau Information<br />
3. Channel (Media dan saluran komunikasi), Sebuah saluran komunikasi terdiri atas 3 bagian. Lisan, Tertulis, dan Elektronik. Media disini adalah sebuah alat untuk mengirimkan pesan tersebut. Misal secara personal (komunikasi interpersonal), maka media komunikasi yang digunakan adalah panca indra atau bisa memakai media telepon, telegram, handphone, yang bersifat pribadi. Sedangkan komunikasi yang bersifat massa (komunikasi massa), dapat menggunakan media cetak (koran, suratkabar, majalah, dll) , dan media elektornik(TV, Radio). Untuk Internet, termasuk media yang fleksibel, karena bisa bersifat pribadi dan bisa bersifat massa. Karena, internet mencakup segalanya. Jika anda membuka www.kuliahkomunikasi.com <></span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-76214862800263803662009-05-04T23:10:00.001+07:002009-05-04T23:24:04.050+07:00Bentuk Dasar KomunikasiBentuk Dasar Komunikasi<br /><br />Komunikasi dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Misalnya, komunikasi tatap muka, telepon, telegram, dll. Komunikasi terbagi menjadi 2 Jenis, yaitu, Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Mari kita bahas satu persatu :<br /><br />1.1 Komunikasi Nonverbal<br /><br />Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003:4). Komunikasi nonvebal sering juga disebut sebagai bahasa diam (silent language). ahli antropologi mengatakan bahwa sebelum adanya komunikasi verbal, masyarakat berkomunikasi nonverbal melalui gerakan tubuh (body language).<br /><br />Komunikasi nonverbal sangatlah kompleks. Dimana, kita mengekspresikan apa yang ingin kita sampaikan melalui gerakan tubuh. Maka dari itu, sebagai seorang komunikator untuk memahami komunikasi nonverbal, kita harus memahami seluk beluk sosial budaya nya terlebih dahulu. Karena, komunikasi baru akan terjadi secara efektif jika kita mempunyai kesamaan makna dengan komunikan. Maksud disini, mengapa kita harus mengenal budayanya? karena, setiap daerah memiliki budayanya sendiri2, misal di arab tanda acungan JEMPOL adalah tanda berhenti, sedangankan di indonesia tanda acungan jempol adalah mengatakan OKE.<br /><span class="fullpost"><br />Menurut Mark Knap (dalam Cangara, 2004:100), fungsi komunikasi nonverbal adalah :<br /><br /> 1. Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition)<br /> 2. menunjukan peraaan atau emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (substitution)<br /> 3. menunjukan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)<br /> 4. menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa belum sempurna.<br /><br />Dalam berbagai studi, komunikasi verbal dikelompokan dalam beberapa bentuk (Cangara, 2004:101):<br /><br />a. Kinesics, yaitu komunikasi verbal yang ditunjukan dengan gerakan tubuh :<br /><br /> 1. Emblems, merupakan sebuah isyarat yang di buat oleh suatu budaya. Misalnya, V bagi orang amerika merupakan Victory atau kemenangan<br /> 2. Illustrators, merupakan sebuah gerakan badan untuk mengilustrasikan sesuatu. Misalnya, Tinggi badanya seseorang, Gemuk langsingnya seseorang<br /> 3. Affect Display, Merupakan isyarat yangbiasanya timbul karena pengaruh dari emosional seseorang. Misalnya wajah senang, wajah bete, wajah sedih. Raut Muka juga mengisyaratkan suatu pesan.<br /> 4. Regulators, Suatu gerakantubuh yang biasanya terjadi di daerah kepala, misalnya mengangguk, menggelengkan kepala.<br /> 5. Adaptory, suatu gerakan tubuh yang menunjukan kejengkelan pada sesuatu. Misal menggerutu, menarik napas dalam2, mengepalkan tinju.<br /><br />b. Gerakan Mata (eye gaze)<br /><br />Siapa bilang mata tak dapat berbicara? Justru terkadang mata lah yang paling menunjukan ekspresi seseorang. Apakah dia sedang sebal, sedih, senang, terharu. Mata tak bisa bohong. Jika seseorang sedang suka pada pasangannya, maka tatapannya akan terasa berbeda.<br /><br />c. Sentuhan (Touching)<br /><br />Sentuhan adalah sebuah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan. Ada tiga bentuk sentuhan badan :<br /><br /> 1. Kinesthetic, merupakan isyarat yang menunjukan kemesraan, atau keakraban.<br /> 2. Sociofugal, merupakan isyarat yang menunjukan awal mula persahabatan.<br /> 3. Thermal, merupakan isyarat awal menunjukan persahabatan, namun lebih intim, misalnya menepuk bahu, adu tinju, dll.<br /><br />d. Paralanguage<br /><br />Paralanguage merupakan suatu isyarat yang timbul karena adanya sebuah tekanan pada saat berbicara. sehingga pada saat si komunikator berbicara, sang komunikan sudah mengerti apa yang sebenarnya ingin dibicarakan. Contoh : ketika sang suami memanggil dengan mesra “sayaang..” maka sang istri sudah mengetahui bahwa suaminya memanggil dia.<br /><br />E. Diam<br /><br />Diam juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal. walaupun bentuk komunikasi ini merupakan bentuk yang sangat sulit untuk di terka karena bisa saja apa yang dipikirkan orang itu adalah negatif atau pun positif.<br /><br />F. Postur Tubuh<br /><br />Terkadang manusia mengartikan postur tubuh secara “branding”. Bentuk Postur tubuh seseorang dapat dilihat dari 3 bentuk :<br /><br /> 1. Ectomorphy, tingi kurus, dilambangkan orang yangemmpunyai sikap ambisius, pintar dan kritis<br /> 2. Mesomorphy, bentuk tubuh yang tegap dan atletis melambangkan orang tersebut cerdas, bersahabat, dan aktif<br /> 3. Endomorphy, bentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk, melambangkan pribadi yang humoris, santai, dan cerdik.<br /><br />G. Warna<br /><br />Warna memberikan arti pada objek. Misal warna merah tanda marah, putih suci.<br /><br />H. Bunyi<br /><br />Jika Paralanguage merupakan bentuk tekanan pada suara, sedangkan bunyi adalah tekanan pada suatu benda yangmemiliki arti. Misal, tepuk tangan tanda apresiasi, peluit parkir tanda berenti atau maju. dll.<br /><br />I. Bau<br /><br />Bau bisa melambangkan suatu pesan. Misalnya, wewangian kosmetik akan berbeda dengan wewangian makanan.<br /><br />1.2 Komunikasi Verbal<br /><br />Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi dimana disampaikan secara lisan atau tertulis yang menggunakan suatu bahasa. Bahasa didefinisikan sebagai seperangkat kata yang disusun secara terstruktur sehingga menjadi kalimat yang mempunyai arti. Komunikasi Verbal trbagi menjadi 2 Komunikasi lisan atau Oral Communication (berbicara dan mendengar), Komunikasi Tertulis atau Written Communication (menulis dan membaca).<br /><br />ORAL COMMUNICATION :<br /><br />a. Berbicara<br /><br />Berbicara merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang bersifat oral. Berbicara sangatlah fatal dilakukan jika kita tidak mempunyai bahan dan persiapan yang matang. Karena komunikasi bersifat irresversibel (tidak dapat diulang). Sehingga apa yang kita bicarakan haruslah benar-benar baik.<br /><br />Keunggulan Berbicara :<br /><br /> * Tidak Merepotkan<br /> * Waktu yang diperlukan lebih sedikit<br /> * Tidak memerlukan bentuk komposisi yang baku<br /> * tidak perlu menulis, tidak perlu mengirimakn pesan tersebut kepada orang yang dituju (secara materil)<br /> * Langsung diterima komunikasn<br /> * Ditunjang mimik wajah dan gerak tubuh<br /> * Feedback langsung dapat terlihat<br /><br />Kekurangan :<br /><br /> * Karena bersifat spontan, maka kualitas komunikasi tergantung kepada kemampuan seseorang mengucapkannya. jadi, brsifat selintas bagi audiens.<br /> * Jika orang lain sedang berbicara dantidak diberi perhatian, maka poin penting akan hilang.<br /> * Audiens seringkali melihat orang berbicara dari penampilannya. Sehingga langsung men-judge seseorang by cover.<br /><br />Meningkatkan Efektifitas Berbicara :<br /><br /> * Pengucapan yang jelas<br /> * bahasa yang lugas/dan mudah dimengerti<br /> * kecepatan pengucapan yang wajar<br /> * nada dan volume yang tepat<br /> * suasana yang menunjang<br /> * cara penyampaian yang tepat (Sesuaikanlah audiens anda, seperti : ngomong dengan petani. maka anda tidak akan memakai jas atau pakaian dugem, bersifatlah low profile, dan berusaha ber empati dengan petani tersebut).<br /><br />Faktor yang mempengaruhi kelancaran berbcara (Wursanto dalam Haryani, 2001:237)<br /><br /> * Pengetahuan, seseorang yang mempunyai pengetahuan dan wawasan luas biasanya tidak akan kehabisan kata-kata dalam berbicara. Maka dari itu, banyaklah baca, menonton TV, internet browsing di situs2 informatif, sehingga apa yang anda bicarakan pun akan mempunyai relevansi satu sama lain. Karena sesungguhnya komunikasi itu adalah ilmu yang sangat luas. Dimana segala sesuatu mempunyai unsur informasi, mulai dari fisika sampai ke budaya.<br /> * Intelegensia, Intelegensi sangat berpengaruh, dengan intelegnsi yang tinggi kita dapat dengan cepat menemukan relevansi antar satu fenomena dengan fenomena lainnya.<br /> * Kepribadian, Orang yang mempunyai pengetahuan luas dan intelegensi yang tinggi belum tentu bisa berbicara dengan baik jika ia mempunyai kepribadian yang pemalu dan menutup diri. Maka dari itu, sikap percara diri seseorang sangat penting untuk menambah kelancaran berbicara<br /> * Pengalaman, Pengalaman berbicara menyebabkan seseorang lebih lancar berbicara. Sampai terkadang, orang berbicara sudah mengalir dengan sendirinya seperti menyetir mobil. Lihat saja contoh pada ulama ulama yang suka berdakwah. Jika kalian perhatikan satu ulama, di 5 tempat berdakwah, apa yang mereka katakan terkadang sama. Bak air mengalir. atau pun dosen, merkea juga sudah berpengalaman, jadi untuk berbicara, sudah tinggal menyiapkan badan.<br /> * Biologis, hal iniberhubungan dengan kelengkapan ronggamuut. Misal, kelainan rahatm bibir, gigi, sehingga membuat seserorang menjadi kurang percaya diri, misal : menjadi gagap, atau pun perkataan yang keluar tidak jelas.<br /><br />b. Menyimak (Listening)<br /><br />Menyimak atau listinening, adalah kegiatan seseorang yang bersifat fisikal dimana seseorangmenerima, memperhatikan, serta memahamai suara (Barker dalam Haryani, 2001-242). Menyimak secara efektif merupakan kerja aktif dari pikiran kita. Sehingga dalam menyimak kita harus mempunyai konsentrasi yang penuh. Tidak hanya indra pendengaran saja yang bekerja, melainkan juga pikiran kita.<br /><br />Proses Menyimak :<br /><br /> * Mendengarkan (hearing), dimana seseorang menerima suara melalui indera pendengaran. seseorang perlu mendengar sebelum menyimak<br /> * Memperhatikan (attention), mengapa dalam menyimak kita perlu berkonsentrasi penuh. Karena untuk kita dapat menyimak secara efektif, begitu banyak noise disekeliling yang mengganggu. Misal kita sedang ada di kelas untuk memperhatikan dosen. Kadang tergangu dengan teman sebelah yang malah asik curhat atau smsan.<br /> * Memahami (understanding), kedua tahap diatas belum sampai kepada proses menyimak yang efektif, untuk dapat menyimak selain mendengar dan memberikan atensi, kita juga harus menyerap pesan yang tersalur dalam ruang tersebut.<br /> * Mengingat (Remembering), ketika kita sudah melewati proses memahami pesan, maka kita harus mengingat. sehingga informasi yang masuk dapat menjadi bagian dari retensi (memori jangka panjang)<br /> * Mengevaluasi (evaluating), dalam tahapan evaluasi, penerima pesan akan membedakan mana yang fakta atau opini. Dalam proses ini, listener akan mempunyai pertimbangan dan akan melakukan selektivitas tentang pesan yangharusnya masuk dan harus dibuang. Pesan akan dipilah dan tidak akan di serap semuanya. Ini tergantung kepada FOR dan FOE (Frame of Refernce and Field of Experience).<br /> * Menanggapi (Responding), dalam menanggapi pesan, maka akan terdapat suatu umpan balik ataupun feedback. Tapi dalam hal ini feedbacknya juga dapat bersifat verbal atau nonverbal. Misal, responder menanggapi pesan dengan diam, kita tidak tau apakah ia benar-benar mengerti atau justru tidak mengerti. atau pun ada responder yang sangat aktif dan kritis.<br /><br />Hambatan Menyimak :<br /><br /> 1. Fakttor lingkungan (noise) : Suara, Jarak<br /> 2. Sumber Pesan, ini harus diperhatikan, karena dalam menyimak kita terkadang selektif melihat pembicara. Mungkin saja karena faktor pribadi, atau karena si sumbernya sendiri terlihat tidak kredibilitas dengan mengeluarkan banyak suara seperti “Eh.. Um..”<br /> 3. Pesan : Pesan atau materi baru yang sukar akan membuat pendengar mengalami kesulitan. Misalnya, kita memberikan kursus bahasa jepang kepada ibu-ibu yang sudah tidak efektif lagi untuk belajar. Maka pesan pun akan sulit di tangkap<br /> 4. Individu Penymak : Kondisi Fisik, kebutuhan, kebiasaan, Tanggung jawab.<br /><br />1.3 Membaca<br /><br />Prinsip-prinsip memaca<br /><br /> 1. Speed (Kecepatan), kecepatan membaca sangatlah berpengaruh terhadap memori kita. Namun kecepatan membaca ini pula harus dibatasi. Ketika kita membaca sesuatu yang kira-kira memerlukan pemahaman tingkat tinggi, maka kita harus membaca secara teliti (bukan berarti lambat), namun jika kira-kira bacaan tersebut kurang relevan dengan kebutuhan, maka kita dapat membacanya selintas.<br /> 2. Comprehension (Pemahaman), pemahaman terhadap apa yang kita baca, akan berpengaruh terhadap hasil dari apa yang kita baca. Maka dalam membentuk pemahaman secara efektif maka kita harus berkonsentrasi penuh pada suatu pesan.<br /> 3. Efisiensi, Dalam membaca kita harus memikirkan faktor efisiensi. Membaca harus dengan efisien, sehingga dapat meng efektifkan apa yang harus di pahami dalam bacaan tersebut.<br /> 4. Retensi (penyimpanan dalam ingatan tentang apa yang kita baca). Membaca dengan baik akan mempengaruhi retensi kita. Dalam otak kita sebenarnya terdapat pilar-pilar atau rak-rak ingatan. Dimana, kita harus dapat menyimpan dan memanage informasi dalam ingatan kita.<br /><br />Empat Cara Membaca agar Efisien :<br /><br /> 1. Carefull Reading : bahan bacaan komplek, komperhensif, dan long term retention.<br /> 2. Rapid Reading : Bahan bacaan sederhana, ringan, gambaran menyeluruh, retensi kurang<br /> 3. Skimming : Tidak mengingat Detail, langsungke perspektif menyeluruh<br /> 4. Scanning : Mencari data dan fakta tertentu.<br /><br />Efisiensi :<br /><br /> * Konsentrasi<br /> * Menggerakan Mata<br /> * Duduk dengan tenang<br /> * Jangan biarkan ada noise factor<br /> * Garis bawahi yang penting<br /> * Buat Ulasan<br /> * Mengontrol faktor Pribadi<br /> * Mengontrol faktor lingkugan<br /><br />Cara membaca :<br /><br /> 1. Titian Jembatan (Buatlah sebuat Jembatan Ingatan seperti MEJIKUHIBINIU)<br /> 2. Set priorities, buatlah apa yang kita baca menjadi prioritas kita<br /> 3. Berpikir<br /> 4. Mengulang-ulang<br /><br />1.4 Menulis<br /><br />Dalam Written Communication, Perhatikan :<br /><br /> 1. alat tulis, kertas, dll<br /> 2. bentuk penulisan, warna dan huruf<br /> 3. bahsa dan gaya penulisan<br /> 4. percetakan yang memadai<br /><br />Pustaka :<br /><br />Dewi, Sutrisna. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi<br /><br /><br /></span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-84467681623878033612009-05-01T22:52:00.002+07:002009-05-01T22:55:24.883+07:00Pengantar Retorika & Public Speaking<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtovwmZ2QJso9Q8HBswugibS_Ncb1nRQk7eEwuyhqHFq-rGQ71QCPKyFW7wZ8dUHXyAUE1kyR-qv4EUsZaCzFknzOJiJXdUzNuJsdQ5QGEbW2GPKXItpHoWmwVx_YFvpmqrmZCccq5ZQ13/s1600-h/seX_by_macbethbathory.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 155px; height: 191px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtovwmZ2QJso9Q8HBswugibS_Ncb1nRQk7eEwuyhqHFq-rGQ71QCPKyFW7wZ8dUHXyAUE1kyR-qv4EUsZaCzFknzOJiJXdUzNuJsdQ5QGEbW2GPKXItpHoWmwVx_YFvpmqrmZCccq5ZQ13/s320/seX_by_macbethbathory.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330884401762849250" border="0" /></a>Definisi dan Tujuan<br /><br />Retorika (rethoric) biasanya disinonimkan dengan seni atau kepandaian berpidato, sedangkan tujuannya adalah, menyampaikan fikiran dan perasaan kepada orang lain agar mereka mengikuti kehendak kita<br /><br />Menurut Aristoteles, Dalam retorika terdapat 3 bagian inti yaitu :<br />1- Ethos (ethical) : Yaitu karakter pembicara yang dapat dilihat dari cara ia berkomunikasi<br />2- Pathos (emotional) : Yaitu perasaan emosional khalayak yang dapat dipahami dengan pendekatan “Psikologi massa”.<br />3- Logos (logical) : Yaitu pemilihan kata atau kalimat atau ungkapan oleh pembicara<br /><br />Menurut Kenneth Burke, bahwa setiap bentuk-bentuk komunikasi adalah sebuah drama. Karenanya seorang pembicara hendaknya mampu ‘mendramatisir’ keadaan khalayaknya. <span style="font-weight: bold;">(Dramaturgical Theory)</span><br />Menurut Walter Fisher, bahwa setiap komunikasi adalah bentuk dari cerita (storytelling). Karenanya, jika kita mampu bercerita sesungguhnya kita punya potensi untuk berceramah. (Narrative Paradigm)<br /><span class="fullpost"><br />Tokoh-tokoh Podium<br /><br /> * HOS TjokroaminotoIr.<br /> * Soekarno<br /> * Adolf Hitler<br /> * Benito Musollini<br /> * Napoleon Bonaparte<br /> * Dll.<br /><br />Macam-macam Pidato<br />1. Pidato Ilmiah<br />2. Pidato Ritual Keagamaan (khutbah, kebaktian, dll)<br />3. Pidato di Pengadilan (Jaksa, Pembela)<br />4. Ceramah Umum<br />5. Kuliah/ mengajar<br />6. Diskusi<br />7. Seminar<br />8. Pidato Politik<br /><br />Unsur Pesan Komunikasi<br />Seorang komunikator menyampaikan pesan-pesan melalui :<br /><br />1. Pesan Linguistik<br />Untuk menyampaikan pesan bahasa tertentu kita harus menguasai:<br /><br /> * Fonologi (mengujarkan bunyi kata)<br /> * Sintaksis (membentuk kalimat)<br /> * Semantik (memahami kata atau gabungan kata)<br /> * Memahami secara konseptual tentang dunia kita dan dunia yang kita bicarakan<br /> * Mempunyai sistem kepercayaan untuk menilai apa yang kita dengar<br /><br />2. Pesan Nonverbal memiliki fungsi :<br /><br /> * Repetisi – mengulang kembali bahasa verbal<br /> * Subtitusi – mennggantikan bahasa verbal<br /> * Kontradiksi – menolak pesan verbal<br /> * Komplemen – melengkapi pesan verbal<br /> * Aksentuasi – menegaskan pesan verbal<br /><br />Ada enam jenis pesan non verbal :<br /><br /> 1. Kinesik (gerak tubuh) : fasial, gestural,<br /> 2. posturalParalinguistik (suara)<br /> 3. Proksemik (penggunaan ruang sosial atau personal)<br /> 4. Olfaksi (penciuman)<br /> 5. Sensitivitas kulit<br /> 6. Artifaktual (pakaian dan kosmetik)<br /><br />Struktur Pesan<br />Secara umum setiap pesan yang secara sengaja disampaikan melalui Pidato terdiri atas :<br />1. Pendahuluan<br />1. Salam<br />2. Penyampaian kepada hadirin<br />3. Maksud atau tujuan<br />2. Materi<br />1. Pendekatan awal (kisah, menyampaikan data, dll.)<br />2. Pertanyaan atau mengemukakan inti masalah<br />3. Pembahahasan<br />3. Penutup<br />1. Kesimpulan<br />2. Himbauan<br /><br />Ucapan Salam Kepada Hadirin<br />1. Tujuan hadirin perlu diranking berdasarkan status dan kaitannya dengan acara<br />2. Orang-orang penting hendaknya disebutkan secara khusus<br />3. Tidak semua acara memerlukan penyebutan secara bertahap dan rinci.<br /><br />Maksud dan Tujuan<br />Maksud, tujuan atau bahkan judul ceramah seringkali perlu diutarakan dengan jelas.<br /><br />Materi atau Isi Pidato secara umum<br /><br /> 1. Akar tunggang Judul yang aktual<br /> 2. Batang Logika yang konsisten<br /> 3. Cabang/ranting Kerangka yang sistematis<br /> 4. Daun Analisa yang logis<br /> 5. Bunga Variasi, humor, pepatah, puisi, dll.<br /> 6. Buah Berkesimpulan<br /><br />Bagaimana menutup ceramah ?<br /><br /> * Usahakan menyampaikan kesimpulan pidato dan himbauan yang praktis yang bisa dibawa oleh khalayak untuk dilaksanakan.<br /> * Salam<br /><br /> Mengumpulkan dan menyiapkan Materi Pidato<br /><br />Sumber Materi :<br /><br /> 1. Kitab Suci & Sumber-sumber sejenis lainnya<br /> 2. Kisah-kisah yang relevan dengan topik<br /> 3. Berita dan informasi yang lagi aktual<br /> 4. Buku-buku ilmu pengetahuan lainnya<br /> 5. Kamus dan dictionary<br /> 6. Hasil laporan penelitian, data-data, dan referensi lainnya<br /> 7. Teknologi informatika (web/ blog/ online sources)<br /><br />Memilih topik dan judul :<br /><br /> * Seberapa urgen judul yang sesuai dengan waktu dan situasi ?<br /> * Judul sebaiknya berupa kalimat sempurna (affermative statement)<br /> * Apakah waktu yang tersedia sesuai dengan cakupan judul yang dipilih ?<br /> * Apakah audiens yang hadir cocok dengan cakupan judul yang dipilih ?<br /> * Apakah cara pemaparan dan pengambilan kesimpulan dengan metode induksi atau deduksi ?<br /> * Apa yang dapat dibawa oleh khalayak ?<br /><br />Pendahuluan pidato haruslah :<br /><br /> 1. Padat<br /> 2. Gaya bahasa menarik<br /> 3. Menghindari “Redundancy”<br /> 4. Diluar dugaan (surprise)<br /> 5. Bagaikan Iklan<br /><br />Materi pidato<br /><br /> * Materi jangan terlalu luas<br /> * Jangan berharap orang lain (khalayak) langsung mengerti<br /> * Satu segi saja<br /> * Cara lebih dipentingkan dari isi<br /><br />Keberhasilan penceramah dalam menyampaikan pesan:<br /><br /> 1. Mengetahui secara detail sesuatu yang dibahas terutama yang menyangkut masalah ilmiah dan mengandung masalah yang interpretable dan debateable. Jika tidak sampaikan gagasan yang bersifat ‘informatif’ saja.<br /> 2. Sampaikan dengan ikhlas dan tulus yang muncul dari tanggungjawab pribadi.<br /> 3. Ungkapkan dengan bahasa yang sopan, bijaksana dan santun<br /> 4. Terus menerus dalam menyampaikan pesan kebenaran dan jangan bosan-bosan. Bersabarlah untuk memdapatkan hasil yang diinginkan<br /> 5. Mulailah apa yang dikatakan didepan hadirin pada diri sendiri<br /><br />Persiapan Pidato<br /><br /> * Pakaian sederhana<br /> * Keadaan fisik yang mantap edan sehat<br /> * Materi disiapkan, bila perlu didiskusikan terlebih dahulu<br /> * Bagi pemula, upayakan berlatih dahulu<br /> * Materi harus dipilih yang penting dan mendesak<br /> * Jangan mengharap ‘salam tempel’ dan ‘pujian’<br /> * Jangan pidato kalau sakit, pikiran kacau, lapar, atau haus<br /><br />Saat berpidato, perlu diperhatikan<br /><br /> * Sikapnya<br /> * Air mukanya<br /> * Pakaiannya<br /> * Ucapannya, harus fasih (khususnya Bahasa Asing)<br /> * Gerak geriknya<br /> * Tata rias/ make-up nya<br /><br />Senjata Pidato<br /><br /> * Doa<br /> * Pepatah<br /> * Humor/lelucon<br /> * Semangat berapi-api<br /> * Syahdu<br /> * Lagu-lagu<br /> * Alat peraga<br /><br />Apabila audiens banyak, maka :<br /><br /> * Volume suara tambah keras<br /> * Tekanan/nada suara tinggi<br /> * Tempo harus lambat<br /> * Bahasa harus awam (dimengerti umum)<br /> * Logikanya sederhana<br /> * Semangatnya tinggi<br /><br />Penutup pidato<br /><br /> * Kalimat kunci sebagai simpulan (harapan dan penekanan)<br /> * Pepatah yang akan diingat khalayak<br /> * Usahakan agar audiens penasaran<br /><br />GAYA KOMUNIKASI LAINNYA<br /><br />Persuasi<br /><br /> 1. Persuasi adalah “cara untuk mengubah sikap dan prilaku orang dengan menggunakan kata-kata lisan dan tertulis” (McGuire).<br /> 2. Persuasi adalah “menanamkan opini baru” (Hovland).<br /> 3. Persuasi adalah “usaha yang disadari untuk mengubah sikap, kepercayaan atau perilaku orang melalui transmisi pesan” (Bettinghaus).<br /> 4. Persuasi adalah ”suatu proses timbal balik yang didalamnya komunikator, dengan sengaja atau tidak, menimbulkan perasaan responsif pada orang lain”(Nimmo)<br /><br />Propaganda<br /><br /> 1. Propaganda adalah pesan yang melibatkan simbol-simbol yang mencakup empat hal. Pertama, interaksi simbolik atau pesan-pesan politik yang digambarkan lewat lambang. Kedua, menggunakan pesan-pesan politik yang didramatisir sedemikian rupa sehingga memberikan kepuasan pribadi dan dampak tidak langsung. Ketiga, Penggunaan psikolinguistik yakni penggunaan bahasa tertentu yang memiliki dampak psikologis. Dan keempat, Penggunaan sosiolinguistik yaitu penggunaan bahasa yang memiliki dampak sosiologis tertentu.<br /> 2. Ellul membedakan propaganda vertikal dan horizontal. Yang pertama adalah transmisi dari satu kepada banyak dan terutama mengandalkan media massa bagi penyebaran imbauannya. Sedangkan propaganda horizontal bekerja lebih diantara keanggotaan kelompok ketimbang dari pemimpin kepada kelompok, lebih banyak melalui komunikasi interpersonal dan komunikasi organisasi daripada menggunakan komunikasi massa.<br /> 3. Nimmo menyarankan, supaya persuasi dan propaganda berhasil dengan baik, maka perlu diperhatian secara khusus prinsip-prinsip umum berikut yang dianalisis dari penelitian mengenai pengaruh komunikator terhadap keberhasilan usaha persuasif. Unsur-unsur itu adalah :<br /><br /> 1. status komunikator<br /> 2. kredibilitas komunikator<br /> 3. daya tarik komunikator<br /> 4. isi pesan<br /> 5. struktur pesan<br /> 6. pemilihan media yang digunakan secara tepat.<br /><br />Ketertarikan khalayak terhadap Pesan yang dipakai<br /><br /> * Topik (pesan) yang dibahas<br /> * Cara penyampaian<br /> * Teknik-teknik mengembangkan pokok bahasan<br /> * Bahasa yang dipakai<br /> * Organisasi pesan yang dipakai<br /> * Situasi yang dihadapi (setiap khalayak memiliki kondisi yang unik)<br /> * Keahlian (profesionalitas)<br /> * Kejujuran<br /><br /></span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-8044610179237949632009-05-01T22:21:00.003+07:002009-05-01T22:26:53.286+07:00Sejarah Psikologi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiUO4wrrTkCMHdCffkCzStmH_BwiLToYKJNLv_Cl5xBW5OaxE1scWe9mZnSST0wnjnoNa24KEl2ME2zk0fN4Jde4qy2PISr355woGJeO86eJfMOYKtazps6pY8GGe2tDRRU9vuI1Bd3ZBp/s1600-h/180px-Psi2.svg.png"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 151px; height: 151px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiUO4wrrTkCMHdCffkCzStmH_BwiLToYKJNLv_Cl5xBW5OaxE1scWe9mZnSST0wnjnoNa24KEl2ME2zk0fN4Jde4qy2PISr355woGJeO86eJfMOYKtazps6pY8GGe2tDRRU9vuI1Bd3ZBp/s320/180px-Psi2.svg.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330877069406514978" border="0" /></a>Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasiikan laboratoriumnya tahun 1879 – yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu – pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelekstual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.<br /><br />Berdasarkan pandangan tersebut, bagian Sejarah Psikologi ini akan dibagi ke dalam beberapa periode dengan berbagai tokohnya.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUFL4ufx2wdRN-Lr9EsiLTqWoc7_dOJsHadvELoA7Ffh1-RdWD0POrS7wh_eA8j-zCL1YEfTHvr2SmCIvla7mTRKxxRUeq45GGh5crNlZ2qFlX6ICTSOGj4xQ_Zi0_B7G812X_6cLcTdlC/s1600-h/skemasejarah.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 654px; height: 96px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUFL4ufx2wdRN-Lr9EsiLTqWoc7_dOJsHadvELoA7Ffh1-RdWD0POrS7wh_eA8j-zCL1YEfTHvr2SmCIvla7mTRKxxRUeq45GGh5crNlZ2qFlX6ICTSOGj4xQ_Zi0_B7G812X_6cLcTdlC/s320/skemasejarah.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330877235304207842" border="0" /></a><br /><span class="fullpost">Psikologi sebagai bagian dari filsafat<br /><br /> * Masa Yunani<br /> * Masa Abad Pertengahan<br /> * Masa Renaisans<br /><br />Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal<br /><br /> * Masa Pasca Renaisans<br /><br />Psikologi sebagai ilmu yang mandiri<br /><br /> * Masa akhir abad ke-19<br /><br />Memasuki abad ke-20, psikologi berkembang dalam berbagai school of thought. Kalau Wundt meletakkan dasar bagi psikologi dengan pandangan strukturalisme, maka selanjutnya berbagai aliran utama yang muncul adalah sebagai berikut.<br /><br /> * Fungsionalisme<br /> * Behaviorisme<br /> * Psikoanalisa<br /> * Psikologi Gestalt<br /> * Psikologi Humanistik<br /><br />Melalui pemahaman sejarah psikologi ini, diharapkan akan muncul pemahaman yang lebih utuh tentang apa itu psikologi.<br /><br />Dalam rencana pengembangan situs ini, akan dibahas pula sejarah psikologi di Indonesia.<br />Sumber kepustakaan dalam semua tulisan dalam modul ini adalah:<br /><br /> Brennan, J.F. (1991). History and Systems of Psychology. New Jersey : Prentice Hall Inc.<br /> Lundin, (1991). Theories and Systems of Psychology. 4 rd Ed. Toronto: D.C. Heath and Company.<br /><br /></span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-65511117677914863962009-05-01T22:13:00.001+07:002009-05-01T22:16:45.940+07:00Pelajaran Management Skills dari Alexander the Great<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbyol_Xz-HsgawsYLCk6CFK1RfbbkydD7qpnP6ONfuXI3hYB1HxqHQFFHLxGmoQ9p6Qa0LLmxM0I7upQoHlaR1dkwnLZRj_H4eszPGg7oz29kppi7J4-9a2i7t9k6hHalDBTYMB3IpNk6a/s1600-h/alexander-the-great-re.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 143px; height: 211px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbyol_Xz-HsgawsYLCk6CFK1RfbbkydD7qpnP6ONfuXI3hYB1HxqHQFFHLxGmoQ9p6Qa0LLmxM0I7upQoHlaR1dkwnLZRj_H4eszPGg7oz29kppi7J4-9a2i7t9k6hHalDBTYMB3IpNk6a/s320/alexander-the-great-re.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330874672611463906" border="0" /></a>Selain membaca buku-buku manajemen dan bisnis, saya memiliki minat yang cukup mendalam dengan buku-buku sejarah klasik : sebuah arena dimana kisah-kisah perjuangan yang sarat pesona magis dibentangkan dalam narasi sejarah yang mencekam. Itulah sederet narasi menggetarkan tentang peradaban Mesopotamia Kuno, kebesaran dinasti Ming di China, hingga kisah petualangan seorang anak muda brilian bernama Gajah Mada di bumi Nusantara.<br /><span class="fullpost"><br />Dan dari rangkaian sejarah yang terbentang hingga 5000 tahun silam itu, menyeruak seorang figur legendaris bernama Alexander the Great. Tak pelak, sosok yang pernah difilmkan dengan bagus oleh sutradara Oliver Stone ini merupakan salah satu figur mencolok dalam panggung sejarah peradaban manusia. Melalui kepemimpinannya yang gemilang, ia memimpin barisan prajuritnya dalam sebuah penaklukan terbesar sepanjang masa. Ada banyak pelajaran manajerial dan kepemimpinan yang bisa kita catat dari murid kesayangan filsof besar Aristoteles ini. Disini, kita hanya hendak mendiskusikan dua catatan penting diantaranya.<br /><br />Catatan yang pertama adalah ini : dalam praktek leadership dan manajemen, senioritas adalah sebuah mitos. Dan tak ada yang lebih gamblang membuktikan hal ini dibanding kisah heroik kepemimpinan Alexander the Great. Ia pertama kali memimpin puluhan ribu prajuritnya dalam usia 22 tahun ! Sungguh saya selalu tertegun-tegun dengan fakta sejarah ini : seorang anak muda berusia 22 tahun memimpin 50,000 prajurit melakukan perjalanan penaklukan dalam wilayah yang membentang sepanjang 20,000 km. Hingga hari ini, 2300 tahun setelah sejarah itu ditorehkan, saya tak pernah bisa menemukan sosok panglima semuda itu, dengan prestasi yang sedemikian mencengangkan.<br /><br />Usia muda ternyata memang tak semestinya menghalangi kita untuk menggapai puncak prestasi; sepanjang kita memiliki bekal kompetensi yang kokoh. Alexander dalam usianya yang masih belia, dan dipadu dengan tekad yang meruap-ruap, telah memberikan pelajaran yang amat berharga tentang bagaimana menjalani sebuah petualangan hidup yang berkibar-kibar. Atau mungkin justru karena ia masih amat muda, ia seperti tak pernah kehabisan energi untuk menjejakkan kaki hingga ribuan kilometer panjangnya. Bagi Anda semua yang masih muda, yang mungkin masih berusia 20-an tahun, Sang Alexander memberikan contoh yang amat berharga : jangan pernah takut mengambil jalan terjal nan berliku; dan jangan pernah memilih jalur hidup yang linear nan membosankan.<br /><br />Catatan yang kedua adalah ini : tanpa sense of purpose yang kuat, perjalanan hidup yang penuh ambisi pada akhirnya hanya akan terpelanting dalam sebuah ruang kehampaan. Dan akhir sejarah kisah Alexander the Great menyeruakkan pelajaran itu dengan dramatis. Setelah bertahun-tahun melakukan parade penaklukan tiada henti hingga wilayah kekuasaannya membentang separo jagat, ribuan pasukan itu terhenti di wilayah India. Pada titik ini, para prajuritnya mulai tergelincir dalam keletihan fisik yang memuncak, kerinduan yang mendalam akan kampung halaman, dan oleh rasa kejenuhan yang menghujam.<br /><br />Mereka disergap oleh melenyapnya gairah untuk bertarung, dan pelan-pelan mulai kehilangan sense of purpose. “Untuk apa kita terus melakukan penaklukan demi penaklukan? Apa lagi yang harus kita tuju setelah kita merengkuh separoh jagat raya?” demikian raungan salah satu prajuritnya seperti yang tercatat dalam buku sejarah. Alexander the Great tak kunjung mampu memberikan jawaban yang visioner, dan menjelujurkan sense of purpose yang meneguhkan hati. Alexander gagal menambal moralitas dan spirit dari ribuan prajuritnya yang mulai retak berkeping-keping. Demikianlah, sejarah panjang dan kisah kebesaran Alexander bersama ribuan prajuritnya harus terhenti, bukan karena oleh kekuatan musuh yang mengharu biru. Namun justru oleh lenyapnya sense of purpose : tanpa arah tujuan yang jelas, para prajurit yang gagah berani itu seperti terkapar dalam kerapuhan yang memilukan.<br /><br />Kita juga sama. Tanpa sense of purpose yang jelas, kita mungkin akan mudah terkapar dan terpelanting dalam pusaran hidup tanpa arah. Tanpa sense of purpose yang kokoh, kita barangkali akan mudah terperangkap dalam kejenuhan dan disergap oleh rasa gairah yang memudar. Kita barangkali tidak mesti harus mendedahkan tujuan hidup kita dengan rinci, namun setidaknya kita mesti memiliki arah yang tematis dalam rangkaian perjalanan hidup yang panjang ini. Atau setidaknya, kita mesti memiliki “tema yang cukup jelas” tentang apa-apa yang hendak kita lakoni dalam drama masa depan kita.<br /><br />Jadi pertanyaan besar di awal tahun 2009 ini adalah : apakah kira-kira Anda sudah memiliki sense of purpose yang cukup jelas? Dan “tema hidup” apakah yang Anda pilih untuk menapaki tahun 2009 ini?<br /><br /></span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-34798985140390477322009-05-01T22:06:00.000+07:002009-05-01T22:13:17.387+07:00Sistem Hukum Indonesia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqhm5xUMb8CkdV3cV1oStSOKCaNvscte7Ot6Wyj8GvCKhaTFpXdamAl8AECi7ZnSR8LEcFblEDwhjfEYWzYY-xPkU3cwTrHKaDbdGGI2oMYaU-D7t7poJ1ny4skr4g3CDzjnKCXdzRPCyf/s1600-h/beresberes__berantakan_by_stellar57.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 235px; height: 176px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqhm5xUMb8CkdV3cV1oStSOKCaNvscte7Ot6Wyj8GvCKhaTFpXdamAl8AECi7ZnSR8LEcFblEDwhjfEYWzYY-xPkU3cwTrHKaDbdGGI2oMYaU-D7t7poJ1ny4skr4g3CDzjnKCXdzRPCyf/s320/beresberes__berantakan_by_stellar57.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330873802969028098" border="0" /></a><span style="font-family:verdana;">Sering orang bertanya, Indonesia menggunakan sistem hukum apa? Apa civil law? Common law? Islamic law? Atau apa? Pertanyaa ini sebenarnya sudah ratusan kali di bahas dan didiskusikan. Tapi hingga saat ini tidak ada yang tuntas menjawabnya</span> <span style="font-family:verdana;">Salah satu ahli menjawab, sistem hukum di Indonesia bayak dipengaruhi oleh sistem hukum Eropa Kontinental (civil law). Tapi apa dengan begitu sistem hukum Indonesia sama dengan civil Law system. Tentu jawabnya tidak. Pengaruh bukan berarti identik.</span> <span style="font-family: verdana;" class="fullpost"><br />Sistem hukum Indonesia juga tidak sama dengan sistem hukum Anglo-America. Sebelum kemerdekaan, hanya Inggris, sang Penjajah, yang mencoba menerapkan beberapa konsep peradilan ala Anglo Saxon seperti Sistem Jury dan konsep peradilan pidana. Namun, sejak akhri 70-an, konsep hukum yang biasa digunankan di sistem Anglo America banyak diadopsi dalam sistem hukum Indonesia. Tidak hanya konsep-konsep hukum pidana. Konsep perdata dan hukum ekonomi banyak berkiblat pada perkembangan hukum di Amerika.<br /><br />Ada yang bilang sistem hukum di Indonesia adalah sistem hukum Indonesia itu sendiri. Sebuah sistem yang dibangun dari proses penemuan, pengembangan, adaptasi, bahkan kompromi dari beberapa sistem yang telah ada.<br /><br />Pertanyaa selanjutnya dari proses yang terjadi apa wujud akhir dari semua kompromi, adaptasi, penemuan, pengembangan, bahkan penciptaan itu? Sekali lagi sebuah jawaban yang mungkin tidak pernah ada satu jawaban benar yang diterima oleh semua ahli. Kecuali ada amandeman UUD 45 yang kelima atau yang lain dan memasukkannya secara ekplisit dalam amandemen tersebut.<br />Penelusuran hukum di Indonesia menemukan adanya banyak sistem yang hidup di Indonesia. Ada sistem hukum adat yang buaa…..nyak sekali. Menurut Van Vollenhoven ada 23 yaitu Aceh, Gayo dan Batak, Nias dan sekitarnya, Minangkabau, Mentawai, Sumatra Selatan, Enggano, Melayu, Bangka dan Belitung, Kalimantan (Dayak), Sangihe-Talaud, Gorontalo, Toraja, Sulawesi Selatan (Bugis/Makassar), Maluku Utara, Maluku Ambon, Maluku Tenggara, Papua, Nusa Tenggara dan Timor, Bali dan Lombok, Jawa dan Madura, Jawa Mataraman, Jawa Barat (Sunda). (maaf data lama)<br />Lalu, sitem hukum yang ada di Indonesia ini, sistem hukum apa?<br /><br /></span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-82125427821786405292009-04-30T23:43:00.002+07:002009-04-30T23:46:52.778+07:00Tips Jadi Presenter Radio<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGadxI0QiUAsMLMNgeBrvvOrIhGOelj6qTeoDkdAFSd9CVPvWGUvL_d64fyYE5vVzDKCoU6nrqWDPgGFbN30kmDfUm3L2-wMBKsUedS31Mn4dirOGNntICtPU1CSbFIJNI19HRZaEtjO9d/s1600-h/on_radio_by_joapa.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 212px; height: 155px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGadxI0QiUAsMLMNgeBrvvOrIhGOelj6qTeoDkdAFSd9CVPvWGUvL_d64fyYE5vVzDKCoU6nrqWDPgGFbN30kmDfUm3L2-wMBKsUedS31Mn4dirOGNntICtPU1CSbFIJNI19HRZaEtjO9d/s320/on_radio_by_joapa.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330526833972136434" border="0" /></a>Anda ingin menjadi presenter radio? Pada era keterbukaan sekarang peluang berkarir di radio sangatlah terbuka. Anda bisa memulai di radio lokal yang bila dikembangkan terus skill-nya akan berakhir di Washington atau London. Radio sampai sekarang merupakan medium jurnalistik sangat penting dan belum tergantikan televisi.<br />Presenter radio diperlukan mengikuti era multimedia sekarang ini. Oleh sebab itu, ada beberapa tips yang bisa bermanfaat untuk menjadi presenter radio khususnya presenter bidang news dan current affairs<br /><span class="fullpost"><br />1. Wawasan mengenai peristiwa lokal, nasional dan internasional. Seorang presenter apalagi menyampaikan berita setiap hari.<br />2. Suara yang standar. Setiap orang memiliki warna suara. Temukan suara Anda dengan berlatih. Suara adalah perangkat penting dalam radio. Oleh karena itu menyadari pentingnya pita suara dalam diri seorang presenter merupakan hal esensial. Apakah warna suara ana bas, bariton atau melengking, semuanya masih memungkinkan tergantung dari radio yang akan dimasuki.<br />3. Otoritatif namun rileks. Radio adalah medium yang intim. Suara Anda perlu otoritatif namun terdengar akrab. Nada otoritatif itu bisa digambarkan sebagai suara yang akrab di telinga namun mengandung suasana yang lugas dan langsung. Dia tidak basa basi dan berpanjang-pangjang namun terdengar alamiah dan mengalir.<br />4. Semangat dalam menyampaikan informasi. Sikap antusias dalam menyampaikan informasi merupakan bekal sangat penting. Prinsipnya, jika Anda antusias karena kabar yang disampaikan sesuatu yang baru dan perlu diketahui pendengar maka sikap yang keluar dari suara Anda juga seolah-olah mengajak pendengar untuk mengikutinya. Sebaliknya jika Anda tidak ansusias suda dapat diguga pendengar pun malas mengikutiny.<br />5. Jadikan siaran Anda “your show”. Anggap ini adalah panggung Anda. Presentasi merupakan sebuah pertunjukkan. Anda harus menganggap sebagai sopir dan pengendali yang menguasai “panggung” siaran. Setiap nada, intonasi dan suara yang keluar dari diri Anda menjunjukkan bagaimana jalannya siaran itu seharusnya. Seperti halnya teater maka dalam penyampaian pun ada pembukaan, isi dan penudup. Ada nada suara tinggi, rendah dan menekankan. Semuanya disampaikan bukan dengan sikap membosankan.<br />Perlu juga saya tambahkan tips presenters ini dari situs BBC.<br />Presenter sebenarnya “penghubung” satu bagian dengan bagian lain dari siaran. Oleh sebab it kadang-kadang presenter merekam atau menyampaikan secara langsung “links” itu.<br />Tips dari BBC<br />1. Tenang. Suara bicara yang alamiah kadang-kadang terlalu cepat untuk pendengar oleh karena itu tenanglah suaranya dan perlahan-lahan menyampaikan informasi yang Anda sampaikan.<br />2. Buatlah setiap kata-kata itu berarti. Baca naskah dengan rasa percaya diri dan katakan setiap kata dengan tepat. Jangan mengakhiri kalimat tidak lengkap.<br />3. Bersikaplah seolah-olah Anda bicara kepada orang tertentu. Bayangkan Anda meneceritakan sesuatu kepada satu orang di dalam pikiran Anda.<br />4. Hindari rasa canggung dan gelisah. Nanti kedengarannya aneh di telinga pendengar.<br />5. Tersenyumlah. Mungkin ini terdengar baik, seperti Anda lihat sendiri kadang-kadang sikap tersenyum membuat suara lebih bersahabat.<br />6. Ingat suara Anda bagus seperti orang lain. Setiap orang bisa bicara lamban atau menyajikan dengan jelas tidak jadi soal apakah aksen anda tinggi atau rendah. (www.journalist-adventure.com).*<br /><br /><br /></span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-19121014448030114952009-04-20T12:38:00.001+07:002009-04-20T12:42:00.192+07:00Interpersonal Theory ComunicationTEORI KOMUNIKASI INTERPERSONAL<br /><br />Antara dua individu<br />Mencapai persefahaman, tidak semestinya persetujuan,Pembentukan hubungan,Persahabatan, percintaan, kekeluargaan dll<br /><br />1. Teori Tembusan Sosial<br /><br /> * Social Penetration Theory<br /> * Altman & Taylor, 1973<br /> * Proses menjalin hubungan<br /> * Tahap cetek – tidak intim – peribadi<br /> * Lebih banyak maklumat, lebih bersifat peribadi komunikasi<br /><br />Personaliti diri seperti bawang besar<br /><br /> *<br /> o Perkara luaran lebih kerap dan lebih awal diceritakan<br /> o Pendedahan ada resiprokal utk perkongsian<br /> o Tembusan cepat di prgkt awal, lambat di tengah<br /> o Proses kebalikan tembusan<br /><span class="fullpost"><br /><br />2. Teori Pengurangan Ketidakpastian<br /><br /> * Berger (1987)<br /> * Uncertainty Reduction Theory<br /> * Orang tidak dikenali – tidak pasti<br /> * Mengawal kemesraan dgn menambah pengetahuan<br /> * Juga dikenali sebagai teori aksiomatik<br /><br />Tahap-tahap dalam interaksi<br /><br /> *<br /> o Fasa permulaan<br /> o Fasa peribadi<br /> o Fasa exit<br /><br />3. Teori Pendekatan Interaksi<br /><br /> * Paul Watzlawick (1967)<br /> * Interactional View<br /> * Memahami proses membentuk dan mengekalkan hubungan interpersonal.<br /> * Interaksi sosial - Dysfunctional function keluarga<br /><br /> * Aksiom pola komunikasi keluarga<br /> o Kita tidak boleh tidak berkomunikasi<br /> o Manusia berkomunikasi secara analogik dan digital<br /> o Komunikasi mengandungi isu dan hubungan<br /> o Hubungan menerangkan kandungan (metacommunication)<br /><br />Keadaan hubungan bergantung kepada bagaimana setiap pihak menandakan rangkaian komunikasi mereka<br /><br />Semua komunikasi adalah komplementari<br /><br />4. Teori Disonan Kognitif<br /><br /> * Cognitive dissonance theory<br /> * Festinger, 1957<br /> * Jika perlakuan tidak menyamai perkara yang kita percaya, maka ketegangan mental atau disonan kognitif akan berlaku<br /> * Jika isu penting dan perbezaan kelakuan dan kepercayaan besar, semakin besar disonan/ketegangan yang kita rasa<br /><br />HIPOTESIS<br /><br /> *<br /> o Pendedahan terpilih menghalang disonan<br /> o Disonan selepas membuat keputusan memerlukan sokongan<br /> o Jusifikasi minima atau tindakan akan membawa perubahan sikap<br /><br /></span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5878205096366490737.post-90505033819737765262009-04-20T12:34:00.001+07:002009-04-20T12:37:44.719+07:00Teori Komunikasi Interpersonal<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTB0a3s9aTENTNdqk3VMM2L3RGkzBCgkJL6BgbjR7BMEAtd7pTYsrHqq3rRGEK620GrkVpeNVZ2fHg8reeMXcOyfhQOqP-W2byb5o6LaQjpHCaslmAnIZ9X1JM_Ww8lKhzRjK3vR5jtMSQ/s1600-h/Life_in_a_frame_by_michaelpaleodimos.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 214px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTB0a3s9aTENTNdqk3VMM2L3RGkzBCgkJL6BgbjR7BMEAtd7pTYsrHqq3rRGEK620GrkVpeNVZ2fHg8reeMXcOyfhQOqP-W2byb5o6LaQjpHCaslmAnIZ9X1JM_Ww8lKhzRjK3vR5jtMSQ/s320/Life_in_a_frame_by_michaelpaleodimos.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5326643477941685554" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Teori fungsional.</span><br />Kata fungsional disini hakekatnya ini bukanlah sebuah teori, melainkan suatu perspektif yang dapat digunakan sebagai pijakan teori. Beberapa teori komunikasi menggunakan perspektif fungsional ini.<br />Teori-teori Struktural dan Fungsional<br />Bagian ini memasukkan kelompok utama pendekatan-pendekatan yang tergabung secara samar dalam ilmu sosial. Meski makna istilah strukturalisme dan fungsionalisme kurang begitu tepat, tetapi keduanya percaya bahwa struktur sosial adalah hal yang nyata dan berfungsi dalam cara yang dapat diamati secara objektif.<br />Sebagai contoh, pengamat komunikasi mungkin berasumsi bahwa hubungan personal merupakan sesuatu yang nyata dengan bagian-bagian yang disusun secara khusus, seperti juga rumah yang merupakan suatu yang nyata dengan material yang disusun sesuai rencana. Disini hubungan dilihat sebagai struktur sosial. Pengamat akan berasumsi lebih jauh bahwa hubungan yang ada bersifat tidak statis tetapi memiliki atribut seperti ikatan, ketergantungan, kekuatan, kepercayaan dan sebagainya.<br /><br /><span class="fullpost"><br />Meskipun strukturalisme dan fungsionalisme seringkali digabung, tetapi keduanya tetap berbeda dalam penekanannya. Strukturalisme yang berakar pada linguistik, menekankan pada organisasi bahasa dan sistem sosial. Fungsionalisme yang berakar pada biologi, menekankan pada cara-cara sistem yang terorganisasi bekerja untuk menunjang dirinya. Sistem terdiri atas variabel-variabel yang berhubungan timbal balik dengan variabel lain dalam sebuah fungsi network. Perubahan pada satu variabel akan mengakibatkan perubahan pada yang lain. Peletakan dua pendekatan ini secara bersama-sama menghasilkan suatu gambaran sistem sebagai struktur elemen dengan hubungan yang fungsional. Sebagai contoh, beberapa peneliti komunikasi organisasi menggunakan pendekatan struktural-fungsional dalam kerja mereka. Mereka melihat organisasi sebagai suatu sistem dimana bagian-bagian yang terkait membentuk departemen, tingkatan, perilaku umum, suasana, aktivitas kerja dan produk.<br />Pendekatan teoritik yang paling umum dari komunikasi yaitu teori sistem. Teori sistem dan dua bidang yang berhubungan, sibernetika dan teori informasi, menyajikan perspektif yang luas mengenai cara memandang dunia. Teori sistem berkaitan dengan saling keterhubungan antara bagian-bagian dari suatu organisasi.<br />Apakah Sistem itu ? Suatu sistem merupakan serangkaian hal yang saling berhubungan satu sama lain dan membentuk suatu keseluruhan. Suatu sistem terdiri dari empat unsur. Yang pertama yaitu obyek. Obyek adalah bagian, elemen, atau variabel dari sebuah sistem. Bagian tersebut dapat berupa fisik atau abstrak atau keduanya, bergantung pada hakekat sistem. Kedua, sistem terdiri dari sifat, kualitas, atau ciri dari sistem dan obyeknya. Ketiga, suatu sisem mempunyai hubungan internal diantara obyek-obyeknya. Ini merupakan karakteristik penting yang membatasi kualitas sistem dan merupakan tema utama yang akan diuraikan secara rinci pada bab ini. Keempat, sistem mempunyai lingkungan. Sistem tidak muncul dalam ruang kosong tetapi dipengaruhi oleh lingkungannya.<br />Keluarga merupakan contoh sebuah sistem, anggota keluarga adalah obyek sistem. Karakteristik sebagai individu merupakan atribut, dan interaksinya membentuk keterhubungan antar anggota. Setiap keluarga berada dalam lingkungan sosial dan budaya, dan ada pengaruh timbal balik antara keluarga dan lingkungannya. Anggota keluarga bukanlah perorangan yang terpisah, keterhubungan mereka harus dipertimbangkan untuk memahami keluarga secara penuh sebagai suatu kesatuan.<br />Salah satu pembedaan yang paling umum yaitu antara sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem tertutup tidak melakukan saling pertukaran dengan lingkungannya. Sistem tersebut bergerak menuju kekacauan internal, disintegrasi, dan kematian. Model sistem tertutup paling sering diterapkan untuk sistem fisika seperti binatang, yang tidak mempunyai kualitas kelangsungan hidup. Sistem terbuka menerima zat dan energi dari lingkungannya dan meneruskannya kembali pada lingkungannya. Sistem terbuka diorientasikan kearah kehidupan dan pertumbuhan. Sistem biologis, psikologis dan sosial mengikuti model terbuka, dan sistem yang dibicarakan pada bab ini sepenuhnya adalah jenis terbuka.<br />Salah satu aplikasi teori system dalam bidang ilmu komunikasi yaitu yang digunakan oleh teori kebutuhan hubungan interpersonal.<br /><br /><br />• teori kebutuhan hubungan interpersonal<br />Teori sistem dan komunikasi dalam hubungan<br />Salah sastu bagian dalam lapangan komunikasi yang dikenal sebagai relational communication sangat dipengaruhi oleh teori sistem. Inti dari kerja ini adalah asumsi bahwa fungsi komunikasi interpersonal untuk membuat, membina, dan mengubah hubungan dan bahwa hubungan pada gilirannya akan mempengaruhi sifat komunikasi interpersonal.<br />Poin ini berdasar pada gagasan bahwa komunikasi sebagai interaksi yang menciptakan struktur hubungan. Dlaam keluarga misalnya, anggota individu secara sendirian tidak membentuk sebuah sistem, tetapi ketika berinteraksi antara satu dengan anggota lainnya, pola yang dihasilkan memberi bentuk pada keluarga. Gagasan sistem yang penting ini secara luas diadopsi dalam lapangan komunikasi. Proses dan bentuk merupakan dua sisi mata uang; saling menentukan satu sama lain.<br />Seorang Antropolog Gregory Bateson adalah pendiri garis teori ini yang selanjutnya dikenal dengan komunikasi relasional. Kerjanya mengarah pada pengembangan dua proposisi mendasar pada mana kebanyakan teori relasional masih bersandar. Pertama yaitu sifat mendua dari pesan: setiap pertukaran interpersonal membawa dua pesan, pesan “report” dan pesan “command”. Report message mengandung substansi atau isi komunikasi, sedangkan command message membuat pernyataan mengenai hubungan. Dua elemen ini selanjutnya dikenal sebagai “isi pesan” dan “pesan hubungan”, atau “komunikasi” dan “metakomunikasi”.<br />Pesan report menetapkan mengenai apa yang dikatakan, dan pesan command menunjukkan hubungan diantara komunikator. Isi pesan sederhana seperti “I love you” dapat dibawakan dalam berbagai cara, dimana masing-masing mengatakan sesuatu secara berbeda mengenai hubungan. Frasa ini dapat dikatakan dalam cara yang bersifat dominasi, submissive, pleading (memohon), meragukan, atau mempercayakan. Isi pesannya sama, tetapi pesan hubungan dapat berbeda pada tiap kasus.<br />Proposisi kedua Bateson yaitu bahwa hubungan dapat dikarakterisasi dengan komplementer atau simetris. Dalam hubungan yang komplementer, sebuah bentuk perilaku diikuti oleh lawannya. Contoh, perilaku dominan seorang partisipan memperoleh perilaku submissive dari partisipan lain. Dalam symmetry, tindakan seseorang diikuti oleh jenis yang sama. Dominasi ketemu dengan sifat dominan, atau submissif ketemu dengan submissif.<br />Disini kita mulai melihat bagaimana proses interaksi menciptakan struktur dalam sistem. Bagaimana orang merespon satu sama lain menentukan jenis hubungan yang mereka miliki. Sistem yang mengandung serangkaian pesan submissif akan sangat berbeda dengan yang mengandung rangkaian pesan yang besifat dominasi. Dan struktur pesan yang mencampur keduanya adalah berbeda pula.<br />Meski Bateson seorang pakar antropologi, gagasannya dengan cepat dibawa kedalam psikiatri dan diterapkan pada hubungan patologis. Beberapa peneliti komunikasi memanfaatkan kerja Bateson dan kelompoknya. Aubrey Fisher, salah satu yang dikenal baik dari kelompok ini, sebagai pemimpin teoritisi sistem. Dalam buku Perspectives on Human Communication dia menerapkan konsep sistem kedalam komunikasi.<br />Analisa Fisher dimulai dengan perilaku seperti komentar verbal dan tindakan nonverbal sebagai unit terkecil analisa dalam sistem komunikasi. Perilaku yang dapat diamati ini dapat dilihat atau didengar dan merupakan satu-satunya ekspresi pemikiran bagi keterhubungan individu dalam sistem komunikasi. Dari sudut pandang sistem, perilaku itu sendiri adalah apa yang dihitung, dan struktur hubungan terdiri atas pola perilaku yang tersusun ini. Dengan kata lain, hubungan kita dengan orang lain ditentukan oleh bagaimana kedua kita bertindak dan apa yang kita katakan.<br />Pola komunikasi dibentuk oleh sekuen tindakan. Ketika kita berkomunikasi kita bertindak dan bereaksi dalam sekuen, jadi interaksi adalah arus pesan. Fisher percaya bahwa arus bicara dengan dirinya sendiri mengatakan sedikit mengenai komunikasi, sehingga harus dipecah kedalam unit-unit yang mengandung tindakan dan respon. Fisher mengembangkan metode untuk mengetahui semua pola percakapan, yang terdiri atas pesan-pesan penyandian, sehingga pola respon dapat ditetapkan.<br />Unit yang paling dasar dari komunikasi dipakai Fisher adalah interact, atau rangkaian dua pesan yang bersambungan diantara dua orang. Contohnya yaitu pertanyaan dari orang pertama diikuti oleh jawaban dari orang kedua. Pertanyaan yang diikuti oleh jawaban akan berbeda dari permintaan yang diikuti persetujuan. Permintan yang diikuti oleh penawaran adalah berbeda dari suggestion atau saran yang diikuti oleh keberatan. Interaksi dikombinasikan kedalam unit yan glebih besar disebut double interact (tiga tindakan), dan selanjutnya dikombinasi lagi kedalam triple interact (empat tindakan). Struktur dari keseluruhan interaksi merupakan rangkaian interaksi yang makin lama makin membesar.<br />Kebanyakan kerja Fisher melibatkan pembuatan keputusan dalam kelompok kecil. Dalam risetnya dia menyandi apa yang orang katakan dalam diskusi kelompok dan menganalisa interaksi ini dalam cara yang seluruh pola, atau struktur dari diskusi dapat digambarkan. Fisher menunjukkan bagaimana interaksi berkombinasi dengan bentuk fase pemuatan keputusan kelompok.<br />Diantara periset yang terkenal dalam komunikasi relasional adalah Edna Rogers dan Frank Millar. Kerja Millar dan Rogers merupakan aplikasi langsung dari gagasa Bateson dan konsisten dengan teori Fisher. Secara khusus, mereka bertanggung jawab bagi pengembangan metode riset mengenai pengkode-an dan pengelompokan pola relasional. Seperti Fishe, Millar dan Rogers mengamati percakapan dan kode tindakan komunikasi dalam suatu cara yang membiarkan mereka menemukan pola yang diciptakan melalui interaksi. Dari risetnya mereka mengembangkan teori yang menunjukkan bagaimana hubungan mengandung struktur kontrol, kepercayaan, dan keakraban..<br /><br />• teori disonansi kognitif<br />Teori Leon Festinger mengenai dissonansi kognitif merupakan salah satu teori yang paling penting dalam sejarah psikologi sosial. Selama bertahun-tahun teori ini menghasilkan sejumlah riset dan mengisi aliran kritik, interpretasi, dan extrapolasi.<br />Festinger mengajarkan bahwa dua elemen kognitif termasuk sikap, persepsi, pengetahuan, dan perilaku. Tahap pertama yaitu posisi nol, atau irrelevant, kedua yaitu konsisten, atau consonant dan ketiga yaitu inkonsisten, atau dissonant. Dissonansi terjadi ketika satu elemen tidak diharapkan mengikuti yang lain. Jika kita pikir merokok itu berbahaya bagi kes ehatan, mereka tidak berharap kita merokok. Apa yang konsonan dan dissonan bagi seseorang tidak bisa berlaku b agi orang lain. Jadi kita harus selalu menanyakan apa yang konsisten dan yang tidak konsisten dalam sistem psik ologis orang itu sendiri.<br />Dua premis yang menolak aturan teori dissonansi. Pertama yaitu bahwa dissonansi menghasilkan ketegangan atau penekan an yang menekan individu agar berubah sehingga dissonansi terkurangi. Kedua, ketika dissonansi hadir, indivi du tidak hanya berusaha menguranginya, melainkan juga akan menghindari situasi dimana dissonansi tambahan bisa dihasilkan.<br />Semakin besar dissonansi, semakin besar kebutuhan untuk menguranginya. Contoh, semakin perokok tidak konsisten dengan pengetahuannay mengenai efek negatif merokok, semakin besar dorongan untuk berhenti merokok. Dissonansi itu sendiri merupakan hasil dari dua variabel lain, kepentingan elemen kognitif dan sejumlah elemen yang terlibat dalam hubungan yang dissonan. Dengan kata lain, jika kita mempunyai beberapa hal yang tidak konsisten dan jika itu penting untuk kita, kita akan mengalami dissonansi yang lebih besar. Jika kesehatan tidak penting, pengetahuan bahwa merokok itu buruk bagi kesehatan kemungkinan tidak mempengaruhi perilaku perokok secara aktual.<br />Bagaimana kita terkait dengan dissonansi kognitif ini ? Festinger mengemukakan sejumlah metode. Pertama, kita bisa mengubah satu atau lebih elemen kognitif, perilaku atau sikap mungkin. Sebagai contoh, sebagai seorang perokok , kita bisa berhenti merokok atau kita bisa berhenti mempercayai bahwa itu merusak kesehatan. Kedua, elemen baru mungkin ditambahkan pada satu bagian ketegangan atau yg lain. Misalnya, kita bisa beralih mengunyah cerutu. Ketiga, kita bisa sampai untuk melihat elemen sebagai hal yang kurang penting daripada yang mereka gunakan. Contoh, kita mungkin memutuskan bahwa kesehatan tidaklah sepenting kondisi pikiran. Keempat, kita bisa mencari konsonan informasi seperti pembuktian terhadap keuntungan merokok dengan membaca studi perusahaan cerutu. Kelima, kita bisa mengurangi dissonansi dengan membuang atau misinterpretasi informasi yang terlibat. Ini dapat terjadi jika kita memutuskan bahwa meski merokok beresiko pada kesehatan, tidaklah berbahaya sebagai weight yang akan kita capai jika kita berhenti merokok. Tidak masalah metode mana yang akan kita pilih, itu semua akan mengurangi dissonansi dan membuat kita merasa lebih baik dalam sikap, kepercayaan, dan tindakan.<br />Kebanyakan teori dan riset mengenai dissonansi kognitif disekitar situasi yang bervariasi dimana dissonansi sebenarnya dihasilkan. Ini memasukkan situasi seperti pembuatan keputusan, persetujuan yang terpaksa, inisiatif, dukungan sosial, dan usaha yang sungguh-sungguh.<br />Jumlah dissonansi sebuah pengalaman sebagai hasil keputusan bergantung pada empat variabel, pertama dan yang terpenting yaitu keputusan. Keputusan tertentu, yaitu seperti ketinggalan sarapan, mungkin tidak dan menghasilkan sedikit dissonansi, tetapi membeli mobil dapat menghasilkan banyak dissonansi.<br />Variabel kedua adalah sifat menarik alternatif yang dipilih. Hal lain yang mirip, bahwa semakin kurang atraktif alternatif pilihan, semakin besar dissonansi. Kita kemungkinan akan menderita lebih banyak dissonansi dari membeli mobil butut daripada mobil yang masih mulus.<br />Ketiga, semakin besar sifat atraktif yang diketahui dari alternatif yang dipilih, semakin terasa dissonansi. Jika kita berharap kita dapat menabung untuk pergi ke Eropa disamping membeli mobil, kita akan menderita dissonansi.<br />Akhirnya, semakin tinggi tingkat similaritas atau tumpang tindih diantara alternatif, semakin kurang dissonansi. Jika kita berdebat diantara dua mobil yang sama, membuat keputusan dengan bertujuan pada salah satu tidak akan menghasilkan banyak dissonansi, tetapi jika kita memutuskan antara membeli mobil dan pergike Eropa, kita akan memiliki banyak dissonansi.<br />Situasi lain dimana disonansi cenderung berhasil yaitu paksaan kesepakatan, atau dipengaruhi untuk melakukan atau mengatakan sesuatu yang berlawanan dengan kepercayaan atau nilai kita. Situasi ini biasanya terjadi ketika reward terlibat untuk sepakat atau hukuman jika tidak sepakat. Teori dissonansi meramalkan bahwa semakin sedikit tekanan untuk patuh, semakin besar dissonansi. Jika kita diminta untuk melakukan sesuatu yang kita tidak suka melakukan tetapi kita dibayar banyak, kita tidak akan merasa banyak dissonansi seperti jika kita dibayar lebih sedikit.<br />Semakin sedikit justifikasi eksternal (seperti ganjaran dan hukuman), semakin banyak kita harus fokus pada inkonsistensi internal dalam diri kita. Inilah mengapa menurut teoritisi dissonansi, tekanan sosial yang ‘lunak’ dapat begitu kuat: dapat menyebabkan banyak dissonansi. Ini juga menjelaskan mengapa kita harus mengambil kerja yang bergaji tinggi meski kita tidak suka. Bayaran tinggi dapat dipakai sebagai justifikasi untuk melakukannya.<br />Teori dissonansi juga membuat beberapa prediksi lain. Teori itu meramalkan, misalnya, bahwa semakin sulit inisiatif seseorang terhadap kelompok, semakin besar komitmen orang itu untuk berkembang. Semakin banyak dukungan sosial yang seseorang terima dari teman terhadap ide atau tindakan, semakin besar tekanan untuk percaya pada ide atau tindakan itu. Semakin besar jumlah usaha yang diterapkan dalam tugas, semakin orang akan merasionalisasi nilai tugas tersebut.<br /><br />Rokeach: Sikap, Kepercayaan, dan Nilai. Salah satu teori yang paling komprehensif mengenai sikap dan perubahannya yaitu milik Milton Rokeach. Dia mengembangkan penjelasan yang meluas mengenai perilaku manusia berdasarkan kepercayaan, sikap dan nilai.<br />Rokeach percaya bahwa setiap orang mempunyai sistem yang tersusun dengan baik atas kepercayaan, sikap dan nilai, yang menuntun perilaku. Belief adalah ratusan atau ribuan pernyataan yang kita buat mengenai diri dan dunia. Kepercayaan dapat bersifat umum ataupun khusus, dan itu disusun dalam sistem dalam hal sentralitas atau pentingnya terhadap ego. Pada pusat sistem kepercayaan yang dibangun dengan baik itu, kepercayaan yang secara relatif tidak dapat berubah yang membentuk inti sistem kepercayaan. Pada pinggiran sistem terbentang sejumlah kepercayaan yang tidak signifikan yang dapat mudah berubah. Percaya bahwa orang tua kita bahagia dalam perkawinan kemungkinan cukup penting, karena dampaknya yaitu banyak hal lain yang kita anggap benar. Percaya bahwa kita perlu potong rambut, di sisi lain, adalah sampingan.<br />Semakin penting kepercayaan, semakin resisten untuk berubah dan semakin perubahan itu berdampak terhadap keseluruhan sistem. Dengan kata lain, jika salah satu pusat kepercayaan kita berubah, mengharap perubahan yang agak mendalam mengenai bagaimana kita memikirkan tentang banyak hal. Inilah mengapa anak begitu terguncang ketika orang tua yang mereka asumsikan memiliki perkawinan yang bahagia itu bercerai.<br />Attitude adalah kelompok kepercayaan yang disusun disekitar obyek fokal dan menyarankan pada orang untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap obyek tersebut. Kita mempunyai ratusan bahkan ribuan kepercayaan dan mungkin ribuan sikap, yang masing-masing mengandung sejmlah kepercayaan mengenai sikap obyek.<br />Rokeach percaya sikap merupakan dua jenis penting yang harus selalu dipandang bersamaan. Terdapat sikap terhadap obyek dan sikap terhadap situasi. Perilaku orang dalam situasi tertentu merupakan fungsi dari kedua kombinasi ini. Jika kita tidak berperilaku dalam situasi yang berlaku secara konsisten dengan sikap kita terhadap hal tertentu, itu kemungkinan karena sikap kita terhadap situasi mencegahnya. Contoh untuk jenis inkonsistensi ini yaitu makan makanan yang kita tidak suka saat kita dijamu makan sebagai tamu. Poin disini bahwa perilaku merupakan fungsi dari berbagai rangkaian sikap, dan sistem terdiri atas banyak kepercayaan yang berkumpul dalam sentralitasnya.<br />Rokeach percaya bahwa konsep tersebut dalam menjelaskan perilaku, nilai orang merupakan yang paling penting.value adalah tipe kepercayaan khusus yang penting dalam sistem dan bertindak sebagai penuntun kehidupan. Nilai ada dua macam, nilai instrumental seperti kerja keras dan kesetiaan, merupakan garis penuntun bagi kehidupan yang menjadi dasar perilaku sehari-hari. Nilai terminal adalah ujung tujuan kehidupan terhadap mana kita bekerja. Contoh antara lain kesehatan dan kebahagiaan.<br />Komponen lain dalam sistem kepercayaan-sikap-nilai yang mengasumsikan keseluruhan yang sangat penting yang konsep diri, kepercayaan orang mengenai diri. Ini merupakan jawaban atas pertanyaan Siapa saya ?. konsep diri secara khusus penting dalam sistem sebagai ujung tujuan keseluruhan sistem seseorang. Jadi, jika kepercayaan, sikap, dan nilai menyatakan komponen sistem, konsep diri adalah yang menuntun tujuannya.<br />Rokeach pada dasarnya teoritisi konsistensi. Dia memasukkan sejumlah hipotesis signifikan mengenai sikap, kepercayaan, dan nilai, tetapi dia menyimpulkan bahwa orang dituntun oleh kebutuhan untuk konsisten dan bahwa inkonsistensi menciptakan tekanan untuk berubah. Rokeach memperluas penjelasannya mengenai konsistensi paling jauh dibandingkan teori lain dalam aliran ini. Dengan meletakkan sistem keseluruhan menjadi pertimabngan, dia melihat konsistensi sebagai hal yang sangat kompleks.<br /><br /><br />• teori pertukaran social: masuk teori komunikasi kelompok<br /><br />• teori self disclosure<br />Disclosure dan understanding merupakan tema penting dalam teori komunikasi pada tahun ’60 dan ‘70-an. Sebagian besar sebagai konsekuensi aliran humanistik dalam psikologi, sebuah ideologi “honest communication” muncul, dan beberapa dari pemikiran kita tentang apa yang membuat komunikasi interpersonal itu baik dipengaruhi oleh gerakan ini. Didorong oleh karya Carl Rogers, disebut Third Force begitu dalam psikologi menyatakan bahwa tujuan komunikasi adalah meneliti pemahaman diri dan orang lain dan bahwa pengertian hanya dapat terjadi dengan komunikasi yang benar.<br />Menurut psikologi humanistik, pemahaman interpersonal terjadi melalui self-disclosure, feedback, dan sensitivitas untuk mengenal / mengetahui orang lain. Misunderstanding dan ketidakpuasan dalam hubungan diawali oleh ketidakjujuran, kurangnya kesamaan antara tindakan seseorang dengan perasaannya, miskin feedback, serta self disclosure yang ditahan.<br />Banyak riset pengenalan diri muncul dari gerakan humanistik ini. Seorang teoritisi yang menggali proses self-disclosure ini adalah Sidney Jourard. Uraiannya bagi kemanusiaan sifatnya terbuka dan transparan. Transparansi berarti membiarkan dunia untuk mengenal dirinya secara bebas dan pengenalan diri seseorang pada orang lain. Hubungan interpersonal yang ideal menyuruh orang agar membiarkan orang lain mengalami mereka sepenuhnya dan membuka untuk mengalami orang lain sepenuhnya.<br />Jourard mengembangkan gagasan ini setelah mengamati bahwa sakit mental cenderung tertutup bagi dunia. Dia menemukan bahwa mereka menjadi sehat ketika mereka bersedia mengenalkan dirinya pada ahli terapi. Kemudian, Jourard menyamakan kesakitan (sickness ) dengan ketertutupan dan kesehatan dengan transparansi. Jourard melihat pertumbuhan –pergerakan orang menuju cara berperilaku yang baru- sebagai hasil langsung dari keterbukaan pada dunia. Orang yang sakit sifatnya tetap dan stagnan; pertumbuhan orang akan sampai pada posisi hidup baru. Selanjutnya, perubahan merupakan esensi dari pertumbuhan personal.<br />Personal growth melekat pada komunikasi interpersonal sebab dunia merupakan sosial yang sangat luas. Untuk menerima perubahan seseorang itu sendiri meminta kita untuk menetapkan bahwa kita juga diterima oleh orang lain. Pertumbuhan akan sulit jika orang-orang di sekitar kita tidak membuka untuk penerimaan kita sendiri.<br />Sekarang kita mengerti self-disclosure sebagai proses yang lebih kompleks daripada yang dilakukan pada tahun ’60 dan ‘70-an. Sebagai contoh pemikiran terbaru atas subyek ini, Sandra Petronio meletakkan secara bersamaan serangkaian ide mengenai kompleksitas self-disclosure dalam relationship. Teori ini berdasar pada risetnya sendiri dan survey pada sejumlah banyak kajian lain dengan topik pengembangan hubungan dan disclosure. Dia menerapkan teori ini pada pasangan yang menikah khususnya, selain juga dapat diterapkan pada bermacam-macam; hubungan.<br />Menurut Petronio, individu terlibat dalam hubungan secara konstan menjadi bagian dalam proses pengaturan yang membatasi antara publik dan privat, antara perasaan dan pikiran yang mereka mau berbagi dengan sang patner dengan perasaan dan pikiran yang tidak mau mereka bagi. Permainan diantara kebutuhan untuk berbagi dan kebutuhan untuk melindungi diri ini sifatnya konstan dan mendorong pasangan untuk membicarakan dan mengkoordinasi batasan mereka. Kapan kita diketahui dan kapan tidak ? dan ketika pasangan memberitahukan informasi personal, bagaimana kita merespon ?<br />Ketika orang memberi tahu sesuatu, dia sedang membuat permintaan pada orang lain untuk meresponnya dengan sesuai. Demand / permintaan dan respond perlu dikoordinasi. Ketika kita memberi tahu sesuatu pada patner kita, dia dapat merespon dalam cara yang membantu kualitas hubungan dan kebahagiaan atau dalam cara yang tidak begitu.<br />Selanjutnya, pengaturan batasan memerlukan pertimbangan dan pikiran. Orang membuat keputusan mengenai bagaimana dan kapan untuk memberi tahu, dan mereka memutuskan mengenai bagaimana merespon permintaan orang lain. Bermacam-macam strategi langsung dan tidak langsung dapat diusahakan, dan problem yang berulang bagi pasangan yaitu mengkoordinasi jenis-jenis disclosure dan respon yang mereka gunakan. Contoh, ketika kita membuat disclosure yang langsung dan jelas, kita biasanya menginginkan respon yang juga langsung dan jelas, dan ketika kita membuat disclosure yang samar dan implisit, kita mungkin ingin diberi lebih banyak waktu untuk mendalami situasi, mungkin secara coba-coba, dengan patner kita.<br />Sejauh ini, semua teori yang dibahas menunjukkan bagaimana pentingnya informasi dalam penguatan hubungan. Kita kadang-kadang memantau informasi yang disediakan oleh orang lain dan memberi informasi mengenai diri kita sendiri.<br /><br /><br />• teori penetrasi sosial<br />Salah satu proses yang paling luas dikaji atas perkembangan gubungan adalah penetrasi sosial. Secara garis besar, ini merupakan ide bahwa hubungan menjadi labih akrab seiring waktu ketika patner memberitahukan semakin banyak informasi mengenai mereka sendiri. Selanjutnya, social penetration merupakan proses peningkatan disclosure dan keakraban dalam hubungan.<br />Gerald Miller dan rekannya secara literal mengartikan komunikasi interpersonal dalam term penetrasi. Semakin bertambah yang saling diketahui oleh masing-masing komunikator, semakin bertambah karakter interpersonal yang berperan dalam komunikasi mereka. Semakin sedikit yang mereka ketahui tiap personnya, semakin impersonal komunikasi itu. Komunikasi interpersonal karenanya merupakan beragam proses penetrasi sosial. Teori penetrasi sosial yang paling terkenal yaitu milik Altman dan Taylor.<br /><br />Original Social Penetration Theory. Irwin Altman dan Dalmas Taylor mengenalkan istilah penetrasi sosial. Manurut teori mereka, karena hubungan itu berkembang, komunikasi bergerak dari level yang relatif sedikit dalam, tidak akrab, menuju level yang lebih dalam, lebih personal. Personalitas komunikator dapat diperlihatkan melalui lingkungan dengan lapisan tiga dimensi; memiliki jarak (breadth) dan kedalaman (depth). Breadth merupakan susunan yang berurutan atau keragaman topik yang merasuk kedalam kehidupan individu. Depth adalah jumlah informasi yang tersedia pada tiap topik. Pada jarak terjauh akan merupakan level komunikasi yang dapat dilihat, seperti berpakaian dan bicara. Didalamnya merupakan detil privat yang meningkat mengenai kehidupan, perasaan, serta pikiran partisipan. Karena hubungan itu berkembang, patner berbagi lebih banyak atas diri, menyediakan breadth sebaik depth, melalui pertukaran informasi, perasaan dan aktivitas.<br />Komunikasi kemudian dibantu oleh pemakaian level-level. Pada saat level tertentu tercapai, dibawah kondisi yang memungkinkan sepasang patner berbagi dalam meningkatkan breadth pada level tersebut. Contohnya, setelah kencan beberapa saat pasangan yang menikah bisa mulai mendiskusikan tindakan berpasangan selanjutnya, dan makin bertambah informasi mengenai langkah berpasangan selanjutnya akan diperlihatkan / diberitahu sebelum bergerak bahkan menuju level disclosure yang lebih dalam semisal sejarah seksual.<br />Teori Altman dan Taylor didasarkan dalam sebagian besar dari satu ide yang paling populer dalam ilmu sosial –bahwa hubungan akan berhasil ketika secara relatif memperoleh ganjaran ( rewarding ) dan akan berhenti ketika secara relatif mengeluarkan biaya ( cost ). Proses ini dikenal sebagai pertukaran sosial. Menurut Altman dan Taylor, pasangan relasional bukan hanya mengandung reward dan cost atas hubungan pada saat tertentu, tetapi juga menggunakan informasi yang mereka cari untuk meramalkan reward dan cost di waktu mendatang.<br />Jika patner menilai bahwa reward secara relatif lebih besar dari cost, mereka akan beresiko lebih banyak disclosure yang mempunyai potensi gerakan partisipan menuju level keakraban yang lebih dalam. Semakin besar reward yang diketahui relatif terhadap cost, semakin cepat penetrasi. Altman dan Taylor menemukan bahwa penetrasi tercepat cenderung terjadi dalam langkah awal perkembangan ketika reward cenderung malampaui cost.<br />Terdapat empat langkah perkembangan hubungan. Orientation mengandung komunikasi impersonal, dimana seseorang memberitahu hanya informasi yang sangat umum mengenai dirinya sendiri. Jika tahap ini menghasilkan reward pada partisipan, mereka akan bergerak menuju tahap berikutnya, the exploratory affective exchange , dimana perluasaan / ekspansi awal informasi dan gerakan menuju level lebih dalam dari disclosure itu terjadi. Tahap ketiga, affective exchange memusatkan pada perasaan evaluatif dan kritis pada level yang lebih dalam. Tahap ini tidak akan dimasuki kecuali jika patner menyadari reward substansial yang relatif terhadap cost dalam tahap lebih awal. Akhirnya, stable exchange adalah keakraban yang sangat tinggi dan mengijinkan patner untuk meramalkan setiap tindakan pihak lain dan menanggapinya dengan sangat baik.<br />Altman dan Taylor menunjukkan bahwa perkembangan hubungan bukan hanya melibatkan peningkatan penetrasi sosial. Juga terlalu sering melibatkan keakraban yang menurun, ketidakteraturan, dan tanpa solusi. Altman dan Taylor menyarankan bahwa reward terkurangi dan cost meningkat pada level komunikasi yang lebih akrab, proses penetrasi sosial akan terbentuk dan hubungan akan mulai mengambil bagian.<br /><br />Modifikasi terhadap penetrasi sosial. Teori penetrasi sosial orisinal penting dalam memusatkan perhatian kita pada pengembangan hubungan sebagai proses komunikasi. Terdapat banyak kebenaran terhadap ide bahwa hubungan menjadi lebih dekat jika informasi dibagi, dan bahwa perkembangan secara parsial merupakan proses peningkatan keakraban. Pada saat yang sama, teori original tersebut dianggap terlalu sederhana.<br />Kebanyakan siswa perkembangan hubungan sekarang ini percaya bahwa penetrasi sosial sifatnya berputar, sebagai proses dialektis. Disebut berputar ( cyclical ) sebab berlangsung dalam bentuk siklus timbal-balik, serta disebut bersifat dialektis karena melibatkan pengaturan pertentangan / ketegangan antara lawan-lawannya.<br />Sebuah dialectic adalah ketegangan antara dua atau lebih elemen yang berlawanan dalam sistem yang pada akhirnya kadang-kadang meminta resolusi. Analisa dialektis melihat cara sistem berkembang atau berubah, bagaimana ia bergerak, dalam merespon ketegangan. Dan ia melihat strategi tindakan yang dipakai sistem untuk menyelesaikan kontradiksi.<br />Altman dan rekannya sekarang menyatakan bahwa dialektik ini biasanya diatur dalam sebuah istilah panjang hubungan oleh semacam siklus yang dapat diramalkan. Dengan kata lain, karena hubungan itu berkembang, keterbukaan dan ketertutupan yang berputar pada pasangan nikah mempunyai pengaturan tertentu atau ritme yang dapat diramalkan. Pada saat yang sama, dalam beberapa hubungan yang dikembangkan, perputaran yang terjadi lebih besar dibadingkan hubungan yang kurang dikembangkan. Hal ini sebab, konsisten dengan perkiraan dasar teori penetrasi sosial, hubungan yang dikembangkan rata-rata lebih diterima.<br />Untuk mengetes ide ini, analisa Arthur VanLear menunjukkan bahwa dalam percakapan pasangan nikah siklus keterbukaan terjadi dan beberapa sinkronisasi juga terjadi. Sebagai perbandingan, juga diamati kelompok pelajar yang ternyata juga mencerminkan hal yang sama. Kedua kajian tersebut menunjukkan bahwa siklus tersebut terjadi, bahwa sifatnya kompleks, bahwa patner mengenal siklus mereka, dan bahwa penggabungan dan sinkronisasi seringkali terjadi. Penting untuk dicatat, ternyata bahwa jumlah sinkroni tidak sama pada tiap pasangan, yang berarti bahwa terdapat perbedaan antar pasangan dalam kemampuan mereka untuk mengkoordinasi siklus self-disclosure.<br /><br /><br /><br /></span>Jurusan ilmu komunikasihttp://www.blogger.com/profile/02205934730857662805noreply@blogger.com6