ads 728x90
ads 728x90

Media Transmisi Non Fisik Terestrial


Media Transmisi Non Fisik Terestrial adalah media transmisi dalam bentuk gelombang radio yang perambatannya tidak jauh atau seolah-olah sejajar dengan bumi (tidak termasuk transmisi satelit)
Pemakaian gelombang radio sebagai media transmisi biasanya ditentukan berdasarkan frekuensi/panjang gelombang

Frekuensi adalah banyaknya getaran yang melewati titik tertentu dalam suatu interval waktu yang berlainan
Satuan frekuensi disebut : Heartz sesuai penemu gelombang elektromagnetik : Heinrich Hertz ( Jerman)
Frekuensi ini berbanding terbalik dengan panjang gelombang sesuai dengan rumusnya :

kecepatan
Frekuensi = ————–
gelombang


Jenis Frekuensi :
Middle Frekuensi (MF) : 300 – 3.000 KHz
High Frekuensi (HF) : 3 – 30 MHz
Very High Frekeunsi (VHF) : 30 - 300 MHz
Ultra High Frekuensi (UHF) : 300 – 3.000 MHz
Super High Frekuensi (SFH) : 3 – 30 GHz
Extremely High Frekuensi (EHF) : 30 – 300 GHz

Besaran masing-masing jenis frekeunsi radio disebut Spektrum Frekuensi Radio
MF (Middle Frekuensi) disebut dengan radio dengan panjang gelombang sedang. Banyak digunakan dalam radio siaran swasta niaga
HF (High Frekuensi) disebut sistem radio gelombang pendek, yang banyak dipakai untuk hubungan ke tempat yang jauh/ terpencil.
VHF dan UHF disebut sistem gelombang sangat pendek, banyak digunakan untuk kepentingan hubungan jarak dekat.
SHF dan EHF disebut dengan sistem gelombang mikro. Di Indonesia dipakai oleh Telkom untuk tererstrial dan satelit

Sistem Transmisi Radio HF
Gelombang Radio HF biasanya digunakan untuk hubungan jarak jauh misalnya hubungan antar pulau. Dengan sistem ini satu saluraan dapat digunakan untuk 4 percakapan sekaligus tanpa saling mengganggu.
Gelombang radio HF merambat melalui udara dan kemudian dipantulkan kembali ke bumi melalui lapisan ionosfer. Jarak dua terminal bisa mencapai lebih dari 1500 Km untuk satu hop.
Sistem ini daya jangkauannya sangat jauh tetapi membutuhkan daya pancar yang kuat sehingga dibutuhkan sumberdaya listrik yang banyak. Oleh karena itu biasanya tidak beroperasi 24 jam

Sistem Radio Transmisi VHF/UHF
Sistem VHF bekerja pada frekuensi 30 – 300 MHz, dan untuk UHF dengan frekuensi 300 – 3000 MHz.
Sistem VHF ini berhubungan dengan cara line of sight (saling bercermin), artinya kedua tempat dimaksud harus saling melihat sesamanya tanpa ada penghalang.
Sistem UHF mempunyai kapasitas salur yang lebih besar dibanding VHF. Di negara kita sistem ini dipakai untuk menghubungkan Surabaya dengan Banjarmasin melalui jalur tropocaster. Disebut tropocaster karena pancaran gelombangnya dipancarkan oleh saluran troposfer (atmosfer terbawah bumi kita).

Sistem Radio Transmisi SHF
Sistem ini biasa disebut juga sistem Gelombang Mikro (Microwave). Disebut gelombang mikro karena menggunakan panjang gelombang yang sangat pendek. Sistem ini hanya menjangkau 50 – 70 Km, sehingga diperlukan repeater-repeater untuk menghubungkannya.
Contoh : Terminal Gelombang Mikro Jakarta - Medan dengan jarak 2.300 Km memerlukan repeater sebanyak 56 buah.
Di Indonesia dikenal memiliki Sistem Gelombang Mikro Nusantara, yang meliputi :
Gelombang Mikro Trans Sumatera
Gelombang Mikro Jawa – Bali
Gelombang Mikro Indonesia bagian Timur

Kelebihan dan Kekurangan
Gelombang Radio HF
Kelebihan
Dapat menjangkau jarak yang kauh
Dapat melewati laut, gurun, tandus, hutan belantara,
Dapat melintasi daerah rawan
Kapasitas lebih besar dibanding saluran fisik
Kekurangan
Tidak dapat beroperasi selama 24 jam
Mudah terganggu oleh keadaan cuaca
Kualitas percakapan kurang bisa diandalkan
Kapasitas Kecil

Gelombang Mikro
Kelebihan
Kemampuan salur yang besar dibanding HF
Keandalan Tinggi tidak terpengaruh oleh cuaca
Memungkinkan disalurkannya percakapan SLJJ
Fleksibilitas Tinggi
Repeater dapat dikendalikan tidak perlu dijaga oleh tenaga teknis
Kekurangan
Jarak jangkau lebih pendek dibanding HF
Membutuhkan saluran repeater yang banyak
Lokasi repeater sering terpencil dan sukar dicapai
Membutuhkan penelitian site yang tepat lama dan sukar
Perambatan gelombangnya mudah terpengaruh oleh gunung

Tinjauan media-media komunikasi elektronik sebagai komponen Teknologi Komunikasi

Teknologi Komunikasi

Pengertian Telekomunikasi

(Pasal 1 UU No. 36 Tahun 99) :

Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya

Subsistem Terminal :
Alat/perangkat telekomunikasi yang berupa media elektronik yang ditempatkan pada posisi awal/akhir jaringan sistem yang berfungsi untuk mengirim/menerima informasi
Subsistem Switching :
Alat/perangkat telekomunikasi yang berfungsi melaksanakan penyambungan telekomunikasi antar terminal berdasarkan permintaan
Subsistem Transmisi :
Alat/perangkat telekomunikasi yang berfungsi sebagai media penghubung informasi antar terminal
Subsistem Catu Daya :
Alat/perangkat telekomunikasi yang berfungsi sebagai penyedia sumber listrik
Subsistem Terminal :
Pesawat Telepon
Pesawat Telegrap
Facsimilie
Terminal data
Komputer
Studio dan Penerima Radio/Televisi
Telepon Seluler

Pesawat Telepon
Arti dari Telepon adalah suara dari jarak jauh
Berdasarkan cara melakukan pemanggilan
Pesawat Telepon Otomat Roda Pilih (rotary dial) digunakan pada sentral telepon otomat, dgn roda pilih yang menghasilkan digit
Pesawat Telepon Otomat Tombol Tekan (push button dial) sentral otomat, dgn tombol digit
Berdasarkan Penggunaan Alat Bantu :
Pesawat Telepon Umum Dengan Coin Box telepon umum, cara pembayaran dengan menggunakan uang logam
Pesawat Telepon Umum Kartu (TUK) cara pembayaran dengan kartu
Berdasarkan keleluasaan mobilitas :
Pesawat Telepon Fix Line / PSTN (Public Switching Telepon Network) jaringan telepon umum tetap / tidak bergerak
Pesawat Telepon Seluler (Ponsel)
jaringan telepon bergerak(AMPS, GSM, PCS)

Telepon Seluler
Biasa disebut dengan Handphone. Di Indonesia sudah diperkenalkan sejal Tahun 1979 oleh PT. INTI (Industri Telekomunikasi). Jaringan saat itu dikenal dengan Sambungan Telepon Bergerak (STB)
Teknologi STB ini hanya bertahan selama setengah dasawarsa karena pada Tahun 1986 masuk Teknologi Telepon Seluler NMT-450 (Nordic Mobile Telepon) yang diperkenalkan Oleh PT. Rajasa Hazanah Perkasa
Tahun 1990, PT. Elektrindo Nusantara mulai memperkenalkan layanan Telepon Seluler yang memperkenalkan Teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System). AMPS ini ditetapkan oleh Pemerintah sebagai STBS ( Sistem Telepon Bergerak Seluler) Nasional.
Sistem Analog AMPS banyak digunakan di Amerika Utara, Australia, dan Asia. Sedangkan Eropa menggunakan STBS yang berlainan misalnya NMT-450, NMT-900. Karena itu Eropa kemudian membangun sistem bersama sebagai sistem GSM (Groupe Spesiale Mobile) tahun 1982. Pada awalnya dirancang untuk bekerja pada frekuensi 900 MHz
Di Indonesia sistem GSM mulai diperkenalkan pada tahun 1993 dengan sebutan Global System for Mobile Communication (Sistem Komunikasi Bergerak Global) yang disingkat juga dengan GSM.
Sistem GSM ini menggunakan teknologi digital. Dengan sistem digital ini satu saluran dapat digunakan oleh banyak pelanggan, sedangkan pada AMPS satu saluran hanya digunakan untuk satu pelanggan.
Saat ini sedang diuji coba sistem PCS (Personal Communication System) untuk diterapkan di Indonesia. Sistem ini bekerja pada frekuensi 1800 MHz dan telah digunakan di Amerika, Jepang, Hongkong, Singapura, dan Korea. Pemerintah belum menerapkan kebijakan untuk aplikasi sistem PCS di Indonesia saat ini.

Pesawat Telegrap
Telegrap dapat diartikan sebagai proses penyampaian berita/ informasi berupa gambar, atau grafik, tanda, isyarat dalam jarak jauh melalui perangkat telegrap
Ditinjau dari perangkat yang digunakan untuk menyalurkan informasi telegrap hubungan telegrap dapat dibedakan menjadi dua sistem :
Sistem Morse
Sistem ini ditemukan oleh Samuel F.B. Morse (1832).
Dengan memakai Pesawat Morse, pengiriman informasi telegrap dilakukan dengan cara mengetok tanda-tanda melalui kunci ketok morse.
Tanda-tanda yang dikirim berupa kode-kode yang berupa kombinasi titik dan garis
Contoh :
a = . __
b = __ …
ab = . __ __ …

Pesawat Teleprinter
Sistem Telegrap dengan menggunakan teleprinter ini merupakan pengembangan lebih lanjut di bidang telegrap. Prinsipnya adalah mengetik jarak jauh dengan menggunakan keyboard.
Sistem Teleprinter terdiri dari :
Keyboard, berfungsi menuliskan pesan
Transmitter, berfungsi mengirimkan pesan
Receiver, berfungsi menerima pesan
Printer, berfungsi mencatak pesan
Control Unit, berfungsi sebagai pusat control, semacam CPU sebuah komputer

Pesawat Facsimile
Disamping Pesawat Telegrap, kita mengenal pesawat Telephoto. Telephoto berarti pengiriman gambar dari jarak jauh. Kini pesawat Telephoto lebih dikenal dengan nama Pesawat Facsmile. Pada dasarnya Facsimile adalah sebuah mesin fotocopy jarak jauh

Pesawat Terminal Data
Pesawat Terminal Data adalah bagian dari Mesin Pemroses Data yang mampu mengirimkan data digital melalui jaringan komunikasi. Komunikasi yang terjadi sering kita sebut dengan Komunikasi Data.
Pesawat Terminal Data bisa berupa komputer atau hardware lainnya
Studio dan Penerima Radio/Televisi
Studio Radio/Televisi adalah terminal yang berfungsi mnegirimkan informasi dalam bentuk suara atau gambar dan suara
Pesawat Radio/Televisi adalah terminal yang berfungsi menerima informasi dalam bentuk suara atau gambar dan suara


Media Transmisi Non Fisik Terestrial Media Transmisi Non Fisik Terestrial Reviewed by Jurusan ilmu komunikasi on 22.43 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.